"Bukan apa-apa, Mas," sahutku cepat. Aku segera merapikan bekas makanan kami, tidak ingin banyak berbicara dengan Mas Damar di depan sahabatku. "Sibuk tidak Mas? antar aku pulang bisa?" ucapku sambil bangkit dari duduk dan berjalan menghampiri suamiku. Aku mengajak pulang Mas Damar lebih cepat hari ini, mudah-mudahan dia tidak sedang sibuk. "Tumben minta di antar?" tanya Mas Damar. "Aku rindu," bisikku tepat saat kami berpapasan. "Ya sudah kalau tidak mau, aku naik taksi saja." Aku sengaja mengeraskan suaraku. Aku berlalu meninggalkan Mas Damar yang masih terbengong-bengong mendengar bisikanku barusan. "Kalau Mas Damar sibuk, biar aku antar Amelia," sahut Alesha menawarkan diri. "Tidak perlu, biar saya saja yang mengantarkannya. Sepertinya saya tidak akan kembali ke sini, k

