Perang Dingin

1398 Kata

Setelah Darren memuaskan diri dengan tubuh Aurora, meledakkan hasratnya disana. Darren langsung menggulingkan tubuh dari atas tubuh Aurora, berbaring bersisian dengan perempuan itu sementara matanya menatap langit-langit kamar. Dirasakannya napas Aurora yang terengah-engah antara emosi bercampur kelelahan. Darren sama sekali tidak peduli, yang terpenting adalah rasa penasarannya telah terpenuhi. Ketika dirasakannya pergerakan ranjang, Darren seketika memiringkan kepala, hendak menatap wajah Aurora namun perempuan sudah terlebih dulu memiringkan tubuhnya. Aurora berbaring dengan membelakangi Darren, suara Isak tangis mulai terdengar. Perempuan itu meringkuk seperti janin di tepi ranjang, tidak peduli jika dirinya akan terjatuh. Aurora terkesiap saat merasakan pergerakan dari belakangnya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN