Episode 18

1640 Kata

Di saat seperti itu, Ghea maju lalu membungkukkan tubuhnya sambil mengulurkan tangan dengan bibir membentuk senyuman. "Ayo, Teh. Saya bantu." katanya lembut. Amirah menengadahkan wajahnya, menatap orang yang belum dikenalnya itu. 'Benar-benar sangat cantik' batin Amirah. Sempat-sempatnya ia menilainya begitu. "Ayo, Teh." desak Ghea, masih mempertahankan uluran tangannya. Amirah akhirnya memegang tangan Ghea, yang kemudian tubuhnya ditarik untuk bangkit berdiri. Namun, ketika Amirah menapakkan kakinya, terdengar jerit sakit dari mulutnya. "Aw!" Wajahnya langsung meringis. Secara spontan ia lepaskan lagi pegangan tangannya, lalu jatuh terduduk kembali di pinggir parit. Gumelar bertanya lagi. "Apa kakimu sakit, Mi?" Amirah tidak menjawabnya, malah raut mukanya menunjukkan seakan ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN