Episode 12

1815 Kata

Amirah dengan erat memegang sisi jok motor yang dikemudikan oleh Gumelar, karena tidak mungkin untuk berpegangan pada perut lelaki itu. Untuk berpegangan pada pakaiannya saja, ia merasa enggan. Sepanjang jalan Amirah memejamkan mata, kalau sampai jatuh juga, mungkin Gumelar tidak akan merasakannya. Tiba-tiba laju motor berhenti secara mendadak, hingga Amirah secara impulsif berpegangan pada tubuh Gumelar. Sementara tubuh bagian depan, menubruk punggungnya. "Mentang-mentang punya nyawa sembilan, melintas jalan seenaknya aja." umpat Gumelar. Melihat kucing yang mengeong, setelah luput dari gilasan ban motor yang sedang dikemudikannya. Amirah memukul punggungnya, merasa kesal karena dadanya jadi menempel dengan Gumelar. Kemudian menggeser duduknya lebih ke ujung. Rasanya ia ingin ikut m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN