20. Arrested

1712 Kata

Pagi hari Ian tidak menemukan Fara di kamarnya. Hanya secarik kertas yang ditinggalkan di atas meja. [Aku pulang. Thanks, Buddy!] Senyuman tipis terulas di bibirnya. Ia menyiapkan sarapan dan menyeduh kopinya sendiri. Punggung bersandar lelah ke sandaran kursi. Semalaman ia susah tidur. Berjam-jam lamanya ia hanya bergolek gelisah, memutar badan ke kiri dan kanan, berharap kantuk datang menghampiri. Ingin rasanya ia membangunkan Fara untuk sekadar menemaninya bercerita sampai pagi. Namun, Fara sedang hamil. Ian tidak ingin membuatnya kurang tidur, meski ia yakin Fara tidak akan keberatan sama sekali. Dirinya benar-benar memasrahkan diri. Bocoran informasi semalam membuatnya gamang. Tinggal menunggu detik demi detik sebelum digelandang dengan kedua tangan terborgol. Ya Tuhan! Ian tida

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN