The Florrest - 3

1188 Kata
DOR DOR DOR Suara tembakan memenuhi jalanan kota Sydney, The Florrest harus melumpuhkan Mafioso dengan segera sebelum pihak keamanan kota datang. “Shawan, mobil polisi mulai bergerak ke arah kita,” ujar Jace. “Rery, sebaiknya suruh mereka cepat datang!” teriak Shawn. “Mereka sudah dekat!” jawab Rery. Tidak lama kemudian, sebuah mobil Range Rover datang dari belakang mobil Mafioso dan menerjangnya. BRAK BRAK “Kalian baik-baik saja?” tanya Glock. “Sebaiknya kita cepat pergi dari sini, polisi sudah mendekat.” Akhirnya mereka bisa lolos dari Mafioso yang mengejar. Dan sekarang mobil itu melaju menuju mansion utama The Florrest. “Mereka semakin tidak tahu diri,” celetuk Kipp. “Shawn, kenapa kau tidak menghancurkan mereka saja?” tanya Rery. “Jangan sekarang, aku masih ingin bermain-main dengan mereka,” jawab Shawn. “Apa kau tidak ingin memusnahkan pimpinannya dan memegang semua anak buah Balthazar?” sahut Jace. “Akan ada saatnya aku melakukan hal itu, tetapi tidak untuk saat ini.” Mereka bertiga terdiam, tidak ada yang tahu jalan pikiran Shawn. Karena sudah banyak hal yang ia lalui bersama Ann, adiknya sebelum ini. Mulai dari menjadi target utama orang tuanya, hingga penculikan Ann yang dilakukan The Balthazar. Shawn terlalu banyak memiliki rencana untuk Balthazar dan membiarkan pemimpinnya menyerang dirinya dengan mudah. Ddrrtt … Ddrrtt … Dering ponsel Shawn terdengar nyaring, dan di layar ponsel itu terdapat nama Ann. Pria itu langsung menekan ikon hijau pada layar ponselnya. “Ada apa?” tanya Shawn. “Kau baik-baik saja?” tanya Ann di seberang telepon. Suara wanita itu terdengar sangat gelisah, apalagi saat mendapatkan kabar jika mereka menjadi target utama. “Kami baik-baik saja, Ann. Kau tenang saja,” jawab Shawn. “Syukurlah … apa kalian sudah dekat?” “Ya, tidak lama lagi kami akan sampai.” “Baiklah kalau begitu, aku menunggumu.” Tut. Sambungan telepon itu akhirnya terputus. Shawn kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku jasnya. “Siapa yang akan kau kirim untuk tugas sebagai bodyguard?” tanya Jace. “Entahlah, kita perlu melakukan rapat besar saat sampai di mansion,” jawab Shawn. “Baiklah.” Mereka terlihat lelah karena misi yang menguras tenaga. Akhirnya mobil Range Rover hitam itu memasuki halaman depan Mansion. Saat sampai di depan pintu masuk, Ann sudah berdiri di sana menyambut kedatangan sang kakak. Ann berlari memeluk Shawn dengan erat, dan itu adalah sambutan yang selalu diberikan jika ia berada di mansion. “Kau mambuatku hampir saja datang menghampirimu,” ujar Ann. Shawn meraih tubuh adiknya lalu menggendong Ann, dan berjalan masuk ke dalam mansion. Mereka nampak sangat dekat, hingga tidak ada yang berani mendekati keduanya dalam hal perasaan. “Kakak, apa ada sesuatu?” tanya Ann. “Ya, aku akan melakukan rapat besar dengan kalian semua. Aku memerlukan petinggi The Florrest untuk hadir,” ujar Shawn. “Baiklah, aku mau mandi dulu, apa kau mau mandi bersama?” ajak Ann. “Ann, selain menjadi kakak, aku ini seorang pria dewasa, apa kau tidak takut jika aku melakukan sesuatu padamu?” “Tidak. Kau kakakku, kau tidak mungkin menyakiti aku,” jawab Ann. “Kau masih sangat polos dalam hal itu, Ann. Aku harap semua ini tidak membuatmu menjadi wanita yang mudah dibodohi,” gerutu Shawn. “Kalimatmu terlalu panjang, dan aku tidak mengerti dengan apa yang kau katakan, Kakak.” Shawn menurunkan tubuh Ann perlahan, lalu ia menyuruh adiknya itu untuk segera mandi, lalu kembali menemuinya di aula besar. Ann berjalan menuju kamarnya, dan langsung melepaskan kain penutup tubuhnya. Ia melangkah masuk ke dalam kamar mandi dan memulai kegiatan untuk membersihkan diri di sana. “Kakak aneh! Kenapa ia berkata seperti itu,” gumam Ann. Setelah lima belas menit di dalam kamar mandi, Ann mengakhiri kegiatannya. Ia keluar dari dalam sana dengan mengenakan handuk yang menutup bagian tubuhnya dari d**a hingga atas lutut saja. Ann juga segera masuk ke dalam walk in closetnya untuk mengenakan pakaian. Wanita dengan rambut panjang dan memiliki tanda di punggungnya itu terlihat cantik meski tidak memoles wajahnya. Ann memang selalu nampak natural jika berada di dalam mansion. Setelah dirinya sudah siap, kini Ann berjalan menuju aula besar. Di dalam sana, sudah menunggu semua petinggi The Florest dan juga beberapa Tank. “Ann, kemarilah,” panggil Shawn. Ann tersenyum dan berjalan menghampiri Shawn. Setelah semua berkumpul di sana, Shawn memulai rapat itu dengan wajah serius. “Baiklah, di sini aku akan menjelaskan misi yang mungkin akan berjalan sedikit lama. Aku membutuhkan satu orang untuk menjaga keluarga Vergard dari ancaman Balthazar. Kalian tahu sendiri jika keluarga ini hanya memiliki satu penerus, selama misi berjalan, aku juga menempatkan beberapa orang di sana untuk berjaga,” jelas Shawn. Semuanya nampak terdiam, da nada beberapa diantara mereka yang saling tatap. Melindungi sasaran utama Balthazar akan sangat sulit tentunya. Bukan karena musuh yang kuat, akan tetapi serangan yang diberikan pasti akan lebih ganas dari keluarga kaya lainnya. Di benua Australia, ada sepuluh keluarga yang menjadi incaran Balthazar. Daftar nama keluarga terkaya di benua itu adalah Vergard, Hampton, Cresswell, McFadden, Kennard, Atkins, Dunlap, Morrison, Rouse, dan yang terakhir The Florest. Dalam daftar itu, keluarga Florrest memiliki kekayaan melebihi sembilan keluarga lainnya, meski dalam daftar itu mereka berada di dalam urutan paling bawah. Itu semua hanyalah taktik agar mereka tidak menjadi incaran utama Balthazar. “Baiklah, apa ada diantara kalian yang ingin mengajukan diri sebelum aku tunjuk?” tanya Shawn. “Shawn, bagaimana jika kita memilih petinggi lalu kita ambil vote untuk misi ini,” sahut Jace. “Apa kalian takut gagal dalam misi ini?” tanya Shawn. “Jika Lucas dan yang lain ada di sini, aku tidak perlu bertanya lagi, mereka pasti akan mengajukan diri,” ujar Shawn yang terlihat kecewa dengan kelompoknya. Ann berdiri, lalu ia mengajukan dirinya untuk menjalankan misi itu. Penolakan terjadi, dan ada banyak pria yang tidak rela melepaskan Ann demi misi bunuh diri itu. “Tidak. Kau tidak akan bisa, Ann.” Penolakan dari Shawn jelas membuat Ann kecewa. “Aku sudah sering dalam bahaya beberapa bulan ini, kali ini aku akan berangkat. Kalian tidak perlu menjawab, karena jika kalian tidak ingin aku yang berangkat, seharusnya kalian mengajukan diri dari awal,” ujar Ann. “Ann, aku tidak ingin kau dalam bahaya lagi kali ini,” ujar Shawn. “Hidup kita sudah penuh dengan masalah dan juga bahaya selalu ada di depan kita, Kak. Mengertilah, aku melakukan ini juga untuk keluarga kita. Kau lihat sendiri, kita bisa menyingkirkan nama Carrington dalam daftar keluarga kaya, dan sekarang Florrest sudah ada di atas. Kita hanya perlu saling menjaga, aku yakin jika keluarga Vergard tidak seburuk itu,” terang Ann. Penjelasan adiknya membuat Shawn kebingungan, ia tidak tahu harus berkata apa lagi kali ini. Adiknya kini menjadi nyawanya, tanpa Ann … Shawn tidak akan bisa memimpin The Florrest. “Baiklah, dengan system yang akan aku berikan. Dan kau tidak bisa membantah system itu,” ujar Shawn. “Terima kasih, Kakak.” Ann memeluk Shawn dengan erat. Setelah keputusan itu telah ditetapkan, akhirnya rapat berakhir begitu saja. Para petinggi yang masih berada di sana, mereka sedikit berdiskusi untuk melindungi Ann saat sedang dalam menjalankan misinya. Mereka tidak akan begitu saja melepaskan wanita yang menjadi mahkota keluarga Florrest.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN