Lea berjalan dengan terburu-buru saat dirinya sampai di bandara. Bahkan wanita itu tak mengindahkan teriakan Bryan yang menyerukan namanya. Lea menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri hingga Gabriel yang berada di dalam gendongannya itu terbangun dari tidurnya karena terganggu oleh kegiatan Lea. "Jangan jalan cepet-cepet, Le!" seru Bryan dengan napas terengah karena kewalahan mengejar Lea yang seakan diburu waktu itu. "Lo yang bilang harus cepet. Sekarang Sean dimana?" Lea terus saja menolehkan kepalanya di terminal keberangkatan itu. "Ya, sabar, lah. Kalo lo carinya kayak gini mana bakal ketemu." Karena gemas, Bryan akhirnya menjitak pucuk kepala Lea hingga wanita itu mengaduh. "Apaan, sih?!" seru Lea kesal sambil menatap tajam Bryan. Bryan yang hendak tertawa itu terdiam seketika

