“Xena, Xena ....” Tetap saja, gadis cantik dengan rambut panjang itu masih belum sadarkan diri, ia masih pingsan dan membuat lelaki tampan itu semakin bingung. “Apa dia sangat ketakuan sampai pingsan seperti ini, atau dia memliki suatu penyakit yang membuatnya bisa pingsan seperti ini?” monolognya. Xavier bingung, ia mengusap seluruh wajahnya dan kembali fokus pada gadis itu. Perlahan, ia perhatikan bentuk tubuh Xena secara keseluruhan, hingga terbesit dalam otaknya akan pikirannya yang kotor. Namun, denagyn cepat, ia menggeleng dan mulai duduk di kursi lain yang bersebelahan dengan sofa itu. Sekali lagi, ia perhatikan wajah cantik Xena. ‘Melihat kamu seperti ini, membuat saya semakin jatuh cinta dengan kamu Xena. Rasanya saya ingin cepat-cepat memilikimu seutuhnya.’ batinnya dengan

