Bab 27. Keluarga Yang Sesungguhnya

1375 Kata

# Tuan Bamantara terlihat sangat senang saat melihat cucunya hari ini makan siang di rumah bersamanya. Namun wajah tuanya yang memang sudah terlihat keras itu mendadak berkerut dalam saat melihat seorang bocah laki-laki kurus yang kini di gandeng oleh Laras. “Hah?! Anak cungkring dari mana yang kau bawa pulang ini?” tanya Tuan Bamantara. Laras kemudian mendorong punggung Arkarna yang sejak tadi menyembunyikan sebagian tubuh kecilnya di belakang Laras sambil mengintip ke arah Tuan besar Bamantara dengan ketakutan. “Beri salam pada Kakek buyutmu. Mulai sekarang kau harus memanggil Kakek kepadamu pemilik rumah ini, karena beliau adalah Kakekku,” ucap Laras. Dia masih mengabaikan pertanyaan dari Kakeknya sendiri. “Lalu aku harus memanggil Anda apa? Kalau tidak boleh memanggil Mama, apa ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN