1

1727 Kata
"kakak hati-hati yah. Kalau udah sampe langsung kabarin gue yah" pinta Kimmy "Ke gue juga" tambah Lentera "Iya iya. Pokonya yang pasti harus meminta tolong jagain Zaldi yah. Gue paling lama dua minggu ko. Gak harus setiap hari tapi pliss pantau terus Zaldi yah Mi, Ra." Pinta Lavasha "Iya iya kita ngerti" "Aku bisa jaga diri kak. Hati-hati yah kak Shasa" kata Zaldi yang sedari tadi hanya diam dengan gaya dinginnya. "Iya. Kamu juga. Pokonya jangan keluyuran selain malem-malem. Boleh pake mobil kakak tapi hati-hati. Kamu ngerti kan maksud kakak?" Tanya Lavasha dan Zaldi mengangguk "Kalau sampe kabarin Zaldi. Sepanjang perjalanan juga kakak gak bisa kehilangan kontak sama Zaldi" lanjut Zaldi "Iya iya. Manja banget. Kaya bocah SMP. Inget udah Kelas dua SMA" Lavasha mengacak pelan rambut Zaldi dengan berjinjit karna Zaldi lebih tinggi dari Lavasha "Zaldi sweet banget" gumam Lentera dengan nada bicara ala berkata lalu Kimmy dengan cepat menoyor lembut kepala Lentera sementara Lavasha hanya tersenyum dan Zaldi hanya diam dengan menampilkan datarnya. "Yaudah kakak pergi yah. Bentar lagi udah mau lepas landas" dan semuanya mengangguk. Zaldi memeluk Lavasha hangat. "Salam Rindu dari Zaldi buat kak Lavanya yah" ucap Zaldi "Iya" jawab Lavasha Sejutek dan siapa pun Zaldi dia akan menjadi laki-laki tertinggi jika sudah bersama Lavasha. Bagaimana tidak, sejak kelas lima SD Zaldi sudah tinggal bersama Lavasha dan Lavasha pula yang mengatur Zaldi hingga sekarang Zaldi sudah menjadi remaja kelas dua SMA. "Hati-hati yah sayang" Kimmy memeluk Lavasha begitupun Lentera. Lavasha sudah pergi sejak beberapa jam yang lalu. Lentera dan Kimmy masih tetap dirumah Lavasha menemani Zaldi. "Kak Rara sama kak Kimmy mau pulang aja gkpp." "Tapi Zaldi jangan kemana-mana yah. Jangan keluyuran" "Janji" jawab Zaldi "Yaudah kita pulang dulu yah" Pamit lentera dan Zaldi mengangguk "Hati-hati" gumam Zaldi dan keduanya mengangguk. Zaldi kembali ke kamarnya kemudian fokus kembali ke layar hpnya. ☘☘☘ KeyshaAlby Zalzal makan di luar yuk ZaldiRendra Udah mau magrib key KeyshaAlby Abis magrib? ZaldiRendra Dirumah lagi gak ada siapa-siapa Key. Gak bisa kayanya.  KeyshaAlby Emmh gitu. Kamu udah makan? ZaldiRendra Belum KeyshaAlby Aku ke rumah kamu deh yah sekalian bawa makanan kalau kamu gak bisa keluar ZaldiRendra Sendiri? KeyshaAlby Kenapa emang? ZaldiRendra Gkpp. Hati-hati KeyshaAlby Oke Zaldi tersenyum sendiri. Lalu bangun dan segera kedapur untuk menyiapkan piring di meja makan. Hampir setengah jam dan akhirnya Keysha datang. Sikap Zaldi memang jutek dan dingin tapi dia akan berubah menjadi super care, dan normal seperti remaja pada umumnya jika sudah bersama sahabat-sahabatnya terutama dengan Keysha sahabat wanita satu-satunya yang Zaldi punya sejak pertama masuk SMA. "Berasa cepet Key" kata Zaldi saat Keysha sudah sampai dirumahnya. "Normal ko. Setengah jam, Btw Kak Shasa kemana emang?" "Kanada?" "Lah? Liburan? Kasian banget gak di ajak" Keysha tertawa sendiri "Gitu lah. Disuruh kak Vanya si" terang Zaldi  "Makan sekarang?" Tanya Zaldi dan Keysha mengangguk. "kak Vanya di sana kerja yah Zal?" Tanya Keysha dan Zaldi mengangguk sambil menyiapkan makanan yang di bawa Keysha "sini biar sama aku. Kamu duduk" kata keysha "Udah gakpp duduk aja" dan Keysha menurut "Emmmh kak Vanya jarang pulang gitu Zal? Aku udah satu tahun temenan sama kamu tapi Aku belum pernah ketemu" "Iya udah tiga tahun belum pulang. Katanya taun sekarang pulang tapi ternyata gak jadi dan malah nyuruh kak Shasa buat kesana" jelas Zaldi "ayo makan" lanjut Zaldi dan keysha mengangguk "Emmmh gitu. Eh Zal, Aku boleh nanya?" "Tanyain aja jangan dipendem nanti jadi jerawat" "Ih dasar. Emmh Ibu kamu kemana? Ayah kamu?" Tanya Keysha dan Seketika Zaldi menghentikan makannya lalu minum. "Ibu kerja. Kalau ayah udah meninggal 10 tahun yang lalu." Jawab Zaldi tenang "Oh sorry aku nanya soal ayah kamu" ujar Keysha merasa bersalah "Gkpp. Ayo makan lagi. Abis ini langsung pulang. Aku anterin" "Yaaah main game dulu kali Zal. Kamu mah ngusir temen sendiri jahat banget" cibir Keysha "Bukan gitu Key. Kamu cewek aku cowok kak Shasa gak ada. Kamu mau di grebek warga komplek sini terus kita dinikahin gara-gara salah faham?" Tanya Zaldi "Aku mah mau" jawab Keysha "Ih key apaan si" "Hehe becanda Zal. Yaudah oke" "Kalau ada kak Shasa juga kan biasanya gakpp" kata Zaldi "Iya.  ini pertama kalinya aku kerumah kamu sendiri dan gak ada kak Shasa juga yah." "Iya berani banget. Kamu gak takut?" "Takut apa?" "Aku apa-apain?" "Ih Zaldi apaan si. Nafsu makan aku ilang nih" "Haha becanda kali Key. Ayo makan lagi ah." "Lagian aku percaya kali Zal, kamu bukan tipe cowok kaya gitu." "Syetan tuh ada dimana-mana Key. Godaannya juga kuat banget. Aku khilaf gimana?" Tanya Zaldi "Zaldi ih aku pulang ah" kesal Keysha "Haha abisin dulu ayo nanti aku anterin. Becanda kok becanda." ☘☘☘ Keysha turun dari mobil yang dibawa Zaldi. "Makasih yah Zal." "Sama-sama Key. Makasih juga makanannya." Keysha mengangguk "udah sana masuk" "Oke. Kamu hati-hati yah" dan Zaldi mengangguk. Keysha masuk dengan perasaan gembira. Sudah ada kakak laki-lakinya yang duduk disana dengan telpon yang menempel ditelinganya.  "Heh dari mana kamu." Panggil Kavi "Hehe dari rumah temen." Jawab Keysha dan duduk disamping kavi "Keluyuran mulu nih Kids jaman now." "Ish Abang aja kisd jaman purba. Gak gaul. Eh Tumben jam segini udah ada di rumah. Gak ada bedah-bedah perut pasien gituh?" Tanya Keysha "Gak ada." Jawab Kavi "Itu siapa yang nelpon? Bang Kay yah?" Dan kavi mengangguk "sini aku mau ngomong sama bang Kay" Keysha langsung merebut telponnya "Hallo bang Kay? Bang Kay kapan pulang? Oh iya bang Kay semester kemarin aku masuk 3 besar tau berarti bang Kay tetep janji pulang yah" ".........." "Asyiiik jadi Key ke Kanada dong sama bang kavi" "........" "Cielah jadi dokter semua si. Key mah gak mau jadi dokter ah ribet susah tidur. Bang Kavi juga sampe nggak pulang-pulang." "Yaiyalah gak mau orang kamu kebo gitu" cibir Kavi dan Key hanya memukul lengan kavi pelan "........." "Ah gak mau juga kalau harus lanjutin perusahaan ayah" "........" "Ya gkpp. Kan Key punya Bang Kavi sama Abang. Banyak uangnya lagi kalau dokter." "........" "Haha yaudah deh Key mau ke kamar yah. Baru pulang maen." "........." "Iya bawel, Key bisa jaga diri kali. ini ke bang kavi-in lagi yah. Nih Bang." Keysha Menyodorkan telponnya.  "Key mau ke kamar banyak tugas." Lanjutnya. ☘☘☘ ZaldiRendra Udah sampe? LavashaArunika Udah kok. Kamu udah makan? ZaldiRendra Udah. LavashaArunika Masak? Apa beli? ZaldiRendra Dibeliin LavashaArunika Sama? ZaldiRendra Keysha LavashaArunika Keysha ke rumah? Sendiri gitu? ZaldiRendra Iya. LavashaArunika Lain kali jangan. Kakak kan gak ada dirumah ZaldiRendra Iya. Lagian cuma makan aja ko gak ngapa-ngapain. Gak usah gitu aku juga ngerti. LavashaArunika Bagus. Yaudah kamu istirahat sana. Kakak ini udah mau jalan ke tempat kak Vanya. ZaldiRendra Ka shasa hati-hati yah LavashaArunika Iya. Kamu juga. Jangan lupa kunci pintu. kalau ada apa-apa panggil satpam komplek ZaldiRendra Siap. Lavasha menghembuskan nafas panjangnya merasa lega mendengar kabar Zaldi yang baik-baik saja. Lavasha mencoba menelpon Lavanya tapi tidak ada jawaban. "Ish. Ka Vanya kemana coba. Aku kan gak tau ini harus naik apa. Gak ngerti juga harus gimana. Bahasa Inggris juga gak terlalu bisa apalagi bahasa Kanada." Gerutu Lavasaha sambil terus berjalan menyusuri trotoar jalanan Kanada yang ramainya lebih dari Jakarta. Lavasha terus berjalan dengan koper yang dibawanya. Kemudian dia berhenti disebuah kedai pinggir jalan yang menjual minuman hangat. Lavasha membeli minuman hangat dengan susah payah karna penjualnya tidak mengerti bahasa Inggris. Sampai akhirnya dia berhasil berkomunikasi hanya dengan bahasa isyarat. Lavasaha kembali berjalan dengan ceria karna melihat pemandangan Kanada malam hari membuat Lavasha tidak merasa cape. Sampai akhirnya dia menemukan penjual makanan dengan asap yang masih mengepul disebrang jalan sana. Lavasha bergegas untuk segera berjalan menyebrang menuju kedai itu. "Kiiiiiiikkkkk" Suara kelakson mobil mampu membuat Lavasha kaget karena melihat mobil yang melaju kencang dihadapannya yang hampir saja menyerempet  nya bahkan mungkin menabraknya. Bukannya menghindar Lavasha hanya teriak. Namun mobil itu berhenti sebelum menabrak Lavasha. "Hey. You have eyes?" Bentak seorang laki-laki yang baru saja turun dari mobil. Dan Lavasha mengerti dengan apa yang diucapkannya. "Lah? Ko Lo yang bentak gue si. Harusnya gue dong yang marah. Kalau nyetir hati-hati. Ini bukan jalan nenek Lo. Ini jalanan umum Lo gak bisa seenaknya." Cerocos Lavasha tanpa sadar dia balik marah dengan bahasa Indonesia dan laki-laki yang tadi membentaknya hanya mengerutkan dahinya tidak mengerti. "What do you speak? I'm not understand?" Ucap laki-laki itu. Dan dengan frustasi Lavasha mengikat rambutnya mengingat dirinya malah bicara dengan bahasa Indonesia lalu tersenyum manis dan kemudian merubah ekspresi wajahnya dengan mimik wajah marah. "Why you smile?" Tanya laki-laki itu heran. "You must carefull. This is the publicly road" omel Lavasha dengan nada tingginya. "You random a cross" bentak laki-laki itu lagi yang sekarang mulai mengerti. "Whatever" teriak Lavasha didepan wajah laki-laki itu dan mengambil kopernya yang sempat jatuh lalu bergegas untuk pergi namun tangan laki-laki itu mencengkeram tangan Lavasha erat. "Aww. Lepasin. Sakitt." Pekik Lavasha dan laki-laki itu hanya diam dengan cengkraman yang semakin erat dan air mata Lavasha perlahan mulai keluar. Sampai akhirnya satu laki-laki dengan postur tubuh tinggi juga tampan turun dari mobil yang sama dan menghampiri keduanya. Laki-laki itu Membisikan sesuatu ke telinga orang yang mencengkram tangan Lavasha, lalu dilepaskannya tangan Lavasha dan masuk ke mobil terlebih dahulu dan menjalankan mobilnya. "Are you okay? Tanya laki-laki itu "i'm sorry about my friend" lanjutnya "I'm oke. Thanks" jawab Lavasha pelan dan menyeka air matanya. "Oke. Where are you going?" "Gak tau. Eh I don't no" "Lah ko gak tau? Terus kamu ke Kanada ngapain?" Tanya laki-laki itu tersenyum heran. "Hah? Bisakah ngomong bahasa Indonesia?" Tanya Lavasha heran "Iya. Gue dari Jakarta. Mahasiswa disini" "Oh gitu" Lavasha mengangguk mengerti dan hp Lavasha bergetar saku jaketnya. "Hallo Kak. Kakak kemana si kaya orang gila tau dijalanan. Mana ini Kanada bukan jakarta. Kakak harus tau aku dibentak-bentak sama cowok Kanada yang gantengnya gak, tapi songongnya luar biasa. Mana aku laper. Mana susah ngomong sama orang-orang disini. bahasa Inggris Aku juga gak efisien "cerocos Lavasha panjang lebar hanya dengan dua tarikan nafas. membuat laki-laki yang masih disampingnya tersenyum kemudian "Cerewet" cibir Laki-laki itu pelan "........" "Abisnya kakak nyebelin. Gak tau. Ini gak tau dimana." Jawab Lavasha dan dengan cepat laki-laki itu menyebutkan nama tempat itu diletakkan sekarang dan Lavasha langsung menyebutkan apa yang diminta laki-laki disebelahnya. "........." "Iya" jawab Lavasha dan jawab pembicaraannya. "Makasih yah udah ....." Omongan Lavasha tergantung saat orang yang dia ajak bicara sudah tidak ada disampingnya. "Lah kemana tuh cowok. Udah ngilang aja" Lavasha berbicara sendiri lalu mengangkat bahunya tanda tidak peduli dan berjalan ketempat penjual makanan yang tadi akan ditujunya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN