Pria Itu

1094 Kata

Jika Naia terpukul dengan segala macam berita buruk yang menanti, berbanding terbalik dengan Rei yang tenang sambil menikmati makanan ringan masakan Bi Siti. Dia memasukkan tempura ke mulutnya, tersenyum tipis kala rasa makanan menyebar di mulutnya. Sebuah masakan yang sederhana tapi begitu nikmat. Sret. Suara dari arah kebun menarik perhatian Rei, dengan sukses menghilangkan nafsu makan. Dia meletakkan garbu dan piring berisi tempura. Rei bisa menebak suara apa itu, dan tahu kalau pria itu akan datang menemukannya. "Bi Siti," panggil Rei pelan. Bi Siti segera datang, raut khawatir yang menghiasi wajah wanita penyayang itu menghangatkan hati Rei. "Ada apa Nak? apa kamu kesakitan lagi?" tanya Bi Siti. Matanya memindai tangan dan kaki Rei. Takut kalau ada yang salah. "Itu, Bi... tanga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN