Chapter Twenty: Trouble’s Ending

1996 Kata

            Suasana kantor saat makan siang sangat lengang, terkecuali ruangan CEO. Suara keyboard komputer yang beradu dengan jemari tangan yang terdengar hampir sama kerasnya dengan orang yang mengetik menggunakan mesin tik, terdengar dominan di dalam sana.  Pria itu tampak sibuk menyiapkan presentasi untuk rapat sore nanti. Jemarinya yang panjang tapi kokoh itu seolah tak pernah berhenti beradu dengan keyboard di hadapannya.             Di tengah-tengah kesibukannya, terdengar ketukan di pintu. “Masuk.” Masih tanpa menoleh sedikit pun ke arah Gina yang baru melangkahkan kaki ke ruangannya, pria itu melanjutkan, “Apa berkas yang ku minta sudah siap?”             “Tentu saja, kau pikir aku ini siapa? Tidak ada yang tidak bisa kulakukan. Apalagi hanya berkas seperti ini.” Gina melemparka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN