“Selamat siang, Nona. Mohon tunjukan tiket dan paspor Anda.” Tiba-tiba terdengar suara perempuan tepat di hadapan Dira. Ia tidak sadar jika sekarang sudah tiba giliran perempuan itu. Sambil menunggu antrean, perempuan itu pun tampak sedang melamun. Banyak hal yang sedang dia pikirkan saat ini. Namun, semua itu tentang Naka. Bisa dikatakan jika pria itu telah berhasil menggenggam seluruh hatinya. Ia pun bergegaas membuka tasnya untuk mencari apa yang diminta oleh petugas bandara tersebut. Namun, ia tidak juga menemukan paspor dan tiket yang tadi sudah di-print oleh petugas chek in sebelum dirinya masuk ke dalam ruang pemeriksaan. Karena tidak menemukan apa yang dia cari, perempuan itu pun langsung panik. Bahkan, keringat dingin juga mulai terlihat di dahi perempuan itu saat sedang men

