Cahaya matahari menembus jendela markas, menimpa wajah Epi yang masih terlelap di sofa. Suara air dari kamar mandi terdengar sebentar — Rami baru selesai mandi, mengenakan kaus longgar dan celana pendek, rambutnya masih basah. Epi perlahan bangun, matanya setengah terbuka. Ia meraih ponsel di meja, menyalakan layar — suara berita langsung terdengar dari video yang ia buka. Reporter (di TV): “Gudang milik perusahaan logistik di pinggiran kota meledak tengah malam tadi. Belum diketahui penyebabnya, namun polisi menemukan sisa bahan peledak misterius di lokasi. Sumber menyebut gudang itu terkait aktivitas ilegal…” Rami, yang sedang mengeringkan rambut, melirik layar. Rami: (datar, tapi ada nada puas) “Pasti berita itu sudah sampai ke markas Alvaro.” Epi: (mengangguk pelan, tanpa ekspresi

