Tiba-tiba, langkah kaki terdengar dari ujung koridor. Leo mendekat, wajahnya tanpa ekspresi seperti biasa. Saskia cepat-cepat menjauh dari pintu, berusaha terlihat biasa saja, tapi jantungnya berdebar kencang seperti drum. "Nyonya," sapa Leo datar. "Boss meminta Anda untuk bersiap. Anda akan menemani beliau ke acara teatrikal malam ini." Ada sorot aneh di matanya, seolah dia tahu apa yang baru saja Saskia lihat. Saskia hanya bisa mengangguk, pikirannya berputar kencang. Geo tidak hanya duduk diam. Dia lebih dekat dari yang dia kira untuk menangkap ayahnya. Dan kata "tersangsang" itu... itu bukan sekadar "ditandai". Itu adalah sebuah janji pembalasan yang kejam. Acara teatrikal malam ini tiba-tiba terasa seperti perangkap. Apakah ini bagian dari rencananya? Apakah dia akan menjadi umpa

