“Aku ingin bertemu dengan Don Boschzitto sekarang juga!” Haze segera menengadah, menolehkan kepalanya ke arah pintu. Ia mengenali suara itu sebab ia sendiri baru saja memikirkan si pemilik suara. Algie. Terdengar beberapa keributan sementara Haze bangkit dari duduknya. Ia merapikan dokumen dan kertas- kertas penting yang berserakan di atas mejanya selagi mendengar kekeras kepalaan Algie di luar, yang begitu ingin bertemu Don Boschzitto. Suaranya meninggi melebihi suara- suara penjaga yang ada di luar. “Pokoknya saya harus bertemu dengan Don!” Setelah dokumennya tersusun rapi, Haze segera melangkah keluar pintu dan berbelok melewati koridor yang mengarah ke lounge. Haze memang berada di bangunan perusahaan Don. Lounge memang biasanya ada di lantai satu, sedangkan ruangan milik Don Bosc

