Hanafi dan Saras

2005 Kata

"Kalau mau menikah ya menikah saja, Hanaf. Mama kan gak masalah. Gak perlu kamu menunda-nunda." "Kalau pun mau menikah, sama siapa, ma?" Mamanya terkekeh. Ya juga sih. Ia tentu ingin mencari lah. Tapi belum ada yang cocok. Ya banyak kok anak PPI yang naksir padanya. Namun ia belum memiliki rasa tertarik yang lebih pada mereka. Hanya ingin menganggap mereka sebatas teman. "Mama ngomong begini biar kamu nanti kalau ketenu sama satu perempuan, gak jadi nunda-nunda." Ya sih. Ia juga tahu. Merawat mamanya mungkin berat. Apalagi ia hanya berdua. Adiknya kan kuliah di Jepang. Jadi mereka memang terpisah. Ia harus bekerja. Harus kuliah juga. Harus mengurus mamanya. Jelas bukan hal yang mudah. Sempat terpikir juga kalau ia menikah dan akan kasihan pada perempuan yang ia nikahi jika harus repot

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN