AMARAH

1453 Kata

Perasaan cemburu Indra sudah semakin besar, terlebih sejak saat itu Raimas setiap hari mengantarkan makan siang untuk Ibnu yang membuatnya semakin yakin kalau Ibnu ada hati kepada Raimas. Dintambah lagi kumpulan bunga mawar merah yang mengisi salah satu sudut meja kekasihnya itu semakin hari semakin banyak. Magang sudah hampir berakhir, dan Raimas tak pernah mengatakan pengirim bunga itu siapa. “Rai, kamu rajin banget beli bunga, suka ya? Ini kalo digabungin udah jadi buket bunga yang cantik lho?” tanya indra suatu hari. Raimas menolehkan kepalanya pada Azka yang memang duduk bersampingan. “Bunga ini bunga dari lo Dra?” Azka yang menjawab dengan pertanyaan membuat Indra bingung. Indra menggelengkan kepalanya. “Kayanya gue tahu siapa pengirimnya! Gue harus bikin perhitungan sam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN