Menjelang malam, barulah mereka berdua meninggalkan camden town. Dan tanpa mereka sadari sepanjang perjalanan ada sebuah mobil sport yang mengikuti di belakang. “Tak perlu mengantarku sampai atas, lebih baik segera pulang dan beristirahat.” Pinta Carolina. Karena ingin memastikan gadis kecilnya aman, Arthur tetap bersikeras mengantarkan sampai ke depan kamar. “Segera masuk dan kunci pintunya!” Sebelum melenggang pergi menghadiahi kening Carolina dengan kecupan sayang. “Hati-hati Arthur.” “Hm, cepat masuk dan kunci pintunya!” Belum juga ada 10 menit bel apartement sudah kembali berbunyi. Tanpa mengintip dulu lewat interkam langsung membukanya kasar. “Ada apalagi Arth..ur.” Carolina tampak gelagapan karena yang berdiri di depan pintu bukanlah Arthur melainkan Jerk Hilson. “Siapa

