Perlahan Yaya membuka matanya. Ia meringis dan memegangi kepalanya yang diserang rasa pusing. Lalu ketika mata Yaya sudah terjaga sepenuhnya, ia mendapati Regan dan Yasmin yang sedang mengobrol di sudut ruangan. Dari raut wajah dua insan di sana, sepertinya mereka sedang bersitegang. Sayangnya, Yaya tidak dapat mendengar dengan jelas argumen Regan dan Yasmin. "Mas..," panggil Yaya dengan suara melemah, Yaya merasa sakit sebadan-badan. Apa lagi punggungnya, seperti mau patah. "Yaya!" Regan menghampiri istrinya yang sudah sadar dengan langkah tak sabaran. Regan bersimpuh di bawah Yaya. Dengan sigap Regan meraih segelas air dan memberikannya ke Yaya, sebelumnya, ia bantu lebih dulu istrinya itu untuk duduk dengan nyaman. "Apa yang kamu rasain, Ya?" tanya Regan sambil meletakan kembali gel

