Part 2 - I Got You!

895 Kata
MISSHA: Astaga! Apa kalian tau tadi aku melayani siapa? Dia adalah pria yang mencium ku di club sebulan yang lalu! Dan sepertinya dia orang penting di penerbangan ini , astaga aku tak tahu harus seperti apa. Jadi, dari tadi aku pura pura tak mengenalnya saja. Aku pikir semenjak aku keluar dari club itu aku tak akan bertemu dengannya lagi. Jadi aku menganggap semuanya hanya angin lalu saja. Tapi... Mengapa bertemu lagi?? Apa-apaan ini mengapa aku sial sekali sih? .... Disisi lain begitu sampai diruangan kerjanya Laki-laki berjas mahal itu memanggil sekretarisnya untuk keruangannya. ALAARIC: "Milen, bisakah kau membawakan folder lamaran atau semua info tentang 'Missha Valeriest' ke ruanganku? " "Memangnya ada apa ya , tuan? Apakah ada masalah dengan dia?" "Memangnya kenapa? Mengapa kau peduli sekali dengannya? Apa kau mengenalnya? Apa kau pacarnya? " "Oh tentu saja bukan sir, tapi dia adalah adik dari sahabatku dan dia adalah satu satunya yang sahabatku punya,tuan." "Adik sahabatmu? Oh maka itu tadi dia tersenyum padamu ya?" "Iya tuan, kami saling mengenal dekat semenjak saya sering kerumah kakaknya saat SMA , bahkan aku dan dia sudah saling menganggap keluarga" "Oh begitu rupanya, lalu bagaimana dengan keluarganya? Apa pekerjaan nya? "Dia seorang Yatim piatu dan kakaknya adalah seorang direktur di perusahaan yang tuan punya di Newyork" "Oh seperti itu. Aku ingin dia bekerja dengan ku, tapi lebih dekat lagi denganku, kira kira pekerjaan apa milen ?" "Dia adalah pramugari tuan, pekerjaan yang bisa ia lakukan ya hanya menjadi pramugari pribadi anda" "Itu masih jauh milen, aku ingin dia dekat denganku, bagaimana bila dia menjadi sekretaris pribadiku?" "Lalu, bagaimana denganku tuan?" "Kau akan kujadikan direktur utama di perusahaan mana saja yang kau mau," "Ini semua tergantung Missha tuan, aku tidak ingin memaksa kan dan menghapus keingingan dari kecilnya menjadi pramugari. Apa kau menyukai Missha ?" "Mungkin bisa aku katakan seperti itu, tapi aku belum suka, " hanya saja..ingin membuat dia tertarik dengan ku. Batin Al. "Baiklah tuan, aku akan memanggil nya terlebih dahulu untuk datang kekantor dan ku harap anda tidak menyakiti nya tuan." ..... MISSHA: "Halo, ya dengan saya sendiri," "....." "Baiklah, tapi saya ada schedule penerbangan lagi , apakah tidak bisa jika bukan hari ini? "..." "Sudah ada yang menggantikan saya? Jadi saya sudah dibebas tugaskan? " "..." "Ahh, baiklah saya mengerti, dalam 30 menit saya akan sampai disana terimakasih." Apa apan ini? Kenapa tibatiba aku dipanggil ke Hamilton Corp? Bertemu dengan CEO hamilton's Corp yang tentunya yang mengurus semua tentang kepemilikan Hamilton pula? Untuk apa? ... Setelah tigapuluh menit berlalu aku sudah berdiri di hadapan gedung Hamilton Corps . Aku jadi berfikir, apa kah aku akan di pecat? Tapi salah ku apa? Jika sampai dipecat, masa iya baru saja bekerja 3 bulan baru dapat gaji 3 kali udah dipecat? Aduh jangan sampai aku dipecat!! Batin Missha. ...... "Permisi, saya Missha Valeriest, saya dipanggil dengan Mr. Alaaric Hamilton? " Tanyaku pada receptionist itu. "Oh, iya nona. Langsung saja naik ke lantai 50, nanti akan ada sekretaris Mr.Hamilton yang memberitahu anda," Jawab receptionist itu tersenyum ramah pada ku. "Ohh, okay. Terimakasih yaa," ... Ahh entah mengapa aku semakin gugup, aku takut bila dipecat! Sungguh ini membuat ku nervous. TING! Suara lift menandakan aku telah sampai di lantai 50. Begitu aku keluar dari lift , langsung ada yang menyapaku. "Hai,missha!" "Loh, Milen? Kau ada disini?" Tanyaku sambil melirik kak Milen dengan bingung. "Aku bekerja disini,Sha." Beritahu Milen pada Missha "Oh begitu, aku tidak tahu. Lalu sedang apa kau dilantai CEO? " Tanyaku lagi sambil mengernyit. "Iya Sha, aku Sekretaris CEOnya," Jawabnya lagi. "Eh? Setau aku..kau itu dulu..." Kataku sambil berpikir. "Apa? Setaumu aku apa? Oh ya sedang apa kau kemari?" Tanya Milen dengan pura-pura tidak tahu. "Ah entahlah terlalu banyak hal yang kuingat dan kulupakan. Tadi aku ditelpon dari pihak Hamilton Corp. Diminta untuk kemari, katanya panggilan dari Mr.Alaaric Hamilton. Yang aku khawatirkan adalah jadwalku sampai digantikan dengan stewardess lain, aku takut bila aku membuat kesalahan dan dipecat. Bahkan aku baru saja menerima gaji ke tiga ku.." Jawab Missha dengan sedih. Yang ia pikirkan adalah Uang dan gaji karna itu sangat bergantungan untuk kesejahteraan hidupnya. "Yasudah sekarang mari kuanter ke ruangannya, baik-baik saja dulu, rayu-rayu mana tahu kau tidak jadi dipecat," Jawab kak Milen dengan jenaka. "Ah kau ini, mana mau aku dengan yang tua-tua atau bahkan udah punya anak. Ihh!" "Heii!! Jangan Asal bicara! Mr.Alaaric Hamilton itu masih muda cuma beda beberapa tahun denganmu, bahkan masih single! Nanti malah bisa bisa kau naksir sama Mr.Hamilton!" "mudah mudahan tidak ya, kan aku sudah mempunyai Alex,dan aku juga mencintainya, " "Aish terserah Sha terserah, yaudah ini pintunya CEO kita, kamu udah siap ketemu Mr.hamilton?" "Iya, sudah siap. langsung saja agar tidak penasaran dan apapun yang terjadi aku pasrah saja jika dipecat," "oke." TOK TOK TOK! "Ya, Masuk," Jawab Mr.Hamilton . Aku pun berjalan memasuki ruangannya, dan berdiri di tengah tengah ruangan . "Mr.Hamilton, dia adalah nona Missha Valerist," Kata kakakku. "Ya, kau boleh keluar Milen." Jawabnya. "Baik sir." Jawab kakak dan ia langsung keluar. Astaga!!! Cobaan apa lagi ini! Dia , dia adalah pria yang menciumku di club, lalu aku harus bagaimana?? Batin Missha. "Kau boleh duduk disana," Suaranya membangunkan ku dari lamunan, ah dan langsung saja aku duduk di sofa yang besar dan terlihat sangat mahal itu. Ah aku baru sadar bahwa ruangan ini sangat terkesan mahal dan mewah. Tapi jangan harap aku menampilkan ke kampunganku yang sedang terkagum dengan gedung dan ruangan yang lux ini. ALAARIC Ah, tetap saja dia menatapku seolah tak mengenal, padahal tadi jelas jelas dia melamun seperti memikirkan sesuatu. Lalu aku berjalan ke sofa ku, aku duduk dihadapannya. Dan aku mengambil berkas yang berisi tentang Missha dihadapan ku. "Missha Amari Valeriest?" Panggilku dengan nada bertanya. "Ya sir, saya ." Jawabnya dan melihat kearahku.  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN