Setelah beberapa saat menunggu di depan pintu, akhirnya Iris memanggil Gavin. Gavin segera membuka pintu dan melihat Iris kembali menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut putih. Ia menggendong Iris lagi dan mendudukkan Iris di pinggir tempat tidur. Setelah itu Gavin kembali ke kamar mandi hanya untuk mengambil bathrobe untuk Iris.
Iris mengerutkan dahinya tidak suka. Mereka akan sarapan— maksudnya akan makan siang. Akan tidak nyaman baginya untuk makan siang tanpa mengenakan pakaian. “Aku ingin pakaianku.”
Gavin tidak membalas. Ia melepaskan selimut Iris secara paksa sebelum membantu wanita itu mengenakan bathrobe putih. Gavin sekali lagi menggendong tubuh lemah Iris menuju balkon luas di kamar hotel mereka. Di sana sudah terdapat dua kursi dan meja kayu mahal berbentuk lingkaran. Ia
