Aku membuka pintu, ternyata yang datang adalah Bu Mala. Aku mempersilahkan beliau masuk dan kami duduk berbincang. "Rani, saya sudah memikirkan tentang kamu semalam. Lia terus membela kamu dan percaya kepadamu. Saya tidak tahu mengapa Lia begitu percaya kepadamu padahal belum lama dia mengenalmu. Berbeda dengan Mila, yang juga ketahuan selingkuh. Saya tidak mengerti sikap Della yang menyudutkanmu dan ingin mengusirmu dari sini tapi saya sependapat dengan Lia. Kamu bukan wanita seperti Mila. Saya percaya dengan naluri saya sebagai seorang wanita. Sejak pertama bertemu, saya bisa menilai dari penampilan, cara berbicara dan sikap kamu, kamu tidak seperti apa yang mereka katakan. Meskipun ada bukti nyata yang membuktikan itu tapi saya percaya itu tidak benar." Mataku berkaca-kaca mendengar

