Acara pertunangan Ryan berlangsung dengan lancar. Ryan dan Melisa saling bertukar cincin. Melisa tampak bahagia begitupun keluarga besar mereka. Namun raut wajah Ryan menunjukkan wajah murung.
"Mas, lihatlah semua orang berbahagia dengan pertunangan kita. Seharusnya kamu bahagia juga karena membuat Mama Papamu bahagia."
"Mel, aku lelah berpura-pura bahagia. Aku sudah menerima pertunangan ini dan bersedia menikahimu. Apa semua itu belum cukup bagimu?"
"Mas...., aku hanya memintamu bahagia. Apa itu salah? Aku tidak ingin orang-orang beranggapan, kamu menerima pertunangan ini karena paksaan."
Ryan tidak ingin berdebat dengan Melisa, dia memilih menuruti permintaan Melisa.
*****
Esok harinya, anak buah Pak Ivan melaporkan kedatangan Fajar.
"Pagi Pak, kemarin saat acara pertunangan, p
