Prolog

226 Kata
    Dunia ini semakin kacau balau.     Seharusnya memang manusia-manusia yang dibutakan oleh iri, dengki, egois dan tamak seperti pria itu dimusnahkan saja.     Aku bisa melakukannya. Dengan sekali akses, meski tak seluruhnya, aku bisa membuat bom nuklir di berbagai belahan bumi meledak. Atau menyebarkan virus penyakit yang mematikan bisa menyebar dengan liar dan menghacurkan populasi manusia dalam hitungan hari. Atau kau lebih suka mendengar bencana alam buatan yang bisa diatur waktu dan tempatnya? Seperti banjir besar Nuh? Aku bisa menjadi Tuhan bagi mereka yang ingin tetap hidup di bawah pengampunanku.     Sial, andai saja aku lebih kuat.     Lebih kuat?     Melawan siapa?     Melawan dunia?     Daging dan tulang melawan logam dan bubuk mesiu?     Hanya orang bodoh yang melakukannya.     Kalau begitu aku orang yang paling i***t di dunia ini, karena aku akan melawan mereka semua, bahkan hanya dengan jari dan otakku. Otak yang sangat dikagumi oleh Ayah. Dan jemari yang dulu selalu digenggam erat oleh Ibu.     Akan kubalas semua orang yang mengambil orang-orang yang menyayangiku. Kalian pantas mendapatkannya.     “Defense system hacked.”     Matilah, Azrael.     “Preparing for self destruction in ten minutes.”     Kalian mungkin sudah mengenalku.     Di buku legenda, kau akan mendengar namaku.     Aku.     Sang Dewa Perang.     Ah, sungguh dramatis.     Kalian, para b******n yang duduk di kursi ternyaman yang ada di muka bumi ini, orang-orang rusak yang menghancurkan hidupku hingga menjadi seperti ini. Tidak membunuhku selagi kalian mampu akan menjadi kesalahan terbodoh yang akan kalian sesali. Jadi, jangan enak-enakan makan pancake dengan keluargamu sekarang. Karena kalian sudah membuatku lupa bagaimana rasa pancake buatan ibuku, b******n Tengik.[]
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN