Aurora sampai di mansion dengan langkah ragu. Hatinya berdegup kencang, sadar bahwa ia jelas salah. Sudah sore, dan ia lupa waktu. Pikiran tentang Matthew—suaminya yang terkenal tegas dan arogan—membuatnya merinding meskipun rumah itu sunyi. Mansion tampak sepi. Para pembantu sudah kembali ke penginapan mereka di belakang rumah, sesuai jadwal kerja mereka yang berakhir sore hari. Suasana hening itu membuat bulu kuduk Aurora berdiri. Ia melangkah perlahan, menatap sekeliling—siapa tahu Matthew memantaunya dari sudut-sudut ruangan. Hanya saja, sepertinya ia bisa sedikit bernapas lega. “Apakah kau pencuri, Aurora?” Aurora menjerit kecil. “Damn!” gumamnya sendiri sebelum menoleh ke arah suara. Matthew muncul di atas tangga, mengenakan pakaian santai namun tetap rapi, bersedekap di d**a dan

