Merambatnya matahari dari timur menuju ke peraduannya, membawa tamu tak biasa pada Persephone. Seorang dewa yang terkenal dengan senyum kekanakan dan hangat menghampirinya. Seseorang yang bisa ia asosiasikan sebagai sahabatnya selain Aphrodithe. Dia adalah Apollo yang tampan dan menyenangkan. "Hei, gadis musim semiku sedang melamun?" tanya Apollo yang duduk di atas pohon. Dia tersenyum cerah pada Persephone yang menyangga dagunya pada jendela kamar kuil Dementer. Persephone tersadar dari lamunannya di kamar, menoleh ke atas dan ikut tersenyum. Atusiasme segera membanjiri perasaan Persephone. Ia berlari kecil keluar kuil menuju Apollo yang menyisir surai peraknya pirangnya. Surainya memang hampir mirip Aphrodithe. "Apollo, sudah lama kau tidak mengunjungiku..." kata Persephone senang. P

