Maureen itu pintar, senyumnya manis, ramah, ceria, pendek, dan pastinya pelukable.
Di hadapan publik, Maureen tidak menaruh hati kepada siapapun. Kebalikkannya, banyak yang menaruh hati kepada Maureen. Maureen masuk ke dalam spesies manusia yang tidak takut jatuh cinta,
'Maksud gue, kalo lo sendiri takut jatuh cinta, gimana orang lain bisa mencintai lo?'
Ya tidak heran mengapa banyak yang menaruh rasa kepada Maureen. Maureen bisa famous dengan caranya sendiri, menghafal nama anak-anak satu angkatan misalnya, hmm..
Maureen dan Keenan itu berteman dari semenjak mereka di bangku sekolah menengah pertama. Perlakuan Keenan terhadap Maureen bisa ngebuat cewek lain baper, tapi sepertinya Maureen kelainan.
Hubungan mereka mendapat julukan Friend zone di sekolahnya. Entah siapa yang menyebarkan rumor t***l itu.
"Ren, kenapa orang-orang yang suka sama lo, lo jauhin?"
Kali ini mereka sedang berada di ruang tamu kediaman keluarga Maureen.
Sembari memakan browniesnya Maureen menjawab,
"Karena gue risih," Jangan lupakan Maureen yang selalu memutar bola mata jengah ketika mendapatkan pertanyaan tidak bermutu itu. Bukan sekali duakali orang-orang menanyakan pertanyaan bodoh seperti itu,
"Lagian, mereka juga cuma penasaran sama gue."
Keenan mengangguk-angguk paham, "Kalo gue yang suka sama lo, lo ngejauhin gue juga?"
"M-mungkin.." Maureen ragu.
"Besok pulang sekolah ke rumah gue dulu ya, lo dicariin bunda katanya kangan," Keenan beranjak dari tempatnya menuju dapur rumah Maureen untuk mengambil minum.
Cewek yang bernama lengkap Maureen Gossandra Zhang sebenarnya adalah anak tunggal kaya raya. Keturunan tionghoa dari Leon Zhang--Papinya Maureen yang memiliki marga Zhang.
Adita Kalitido--Maminya Maureen memiliki darah yang 100% Indonesia. Adita keturunan Jawa-Sunda, pernikahannya dengan Leon merupakan pantangan besar bagi keluarga keduanya. Jadi mereka memutuskan untuk Kawin Lari. Dan ketika Maureen lahir, barulah mereka membawa Maureen ke keluarganya masing-masing yang pada akhirnya keluarganya memberi restu.
Leon memiliki perusahaan yang berjalan dibidang property dan design. Sedangkan Adita adalah Dokter Hewan yang bekerja di kebun binatang ternama di Bandung.
Kalau Keenan, cowok itu bernama lengkap Keenan Phangestu. Keenan juga berketurunan tionghoa sama seperti Maureen. Kalau Maureen cici-cici, Keenan koko-koko.
Bunda Kiran Zheva a.k.a bundanya Keenan, adalah ibu rumah tangga dan memiliki toko kue yang lumayan terkenal di Jakarta Selatan.
Sedangkan Papa Kurnia Phangestu, adalah papanya Keenan yang bekerja sebagai Direktur RS yang juga lumayan terkenal seantero Jakarta Selatan.
Keenan anak pertama dari dua bersaudara, adiknya Keenan--Kinara Phangestu masih menduduki bangku menengah pertama.
Kalau orangtua Keenan memiliki banyak waktu untuk anak-anaknya, berbeda dengan Maureen. Orangtua Maureen susah dan selalu sibuk untuk menyisihkan waktu kepada anak sematawayangnya.
Maureen dilahirkan dengan keluarga yang berlatar belakang bagus, baik dalam segi finansial, dan pendidikan, tapi tidak dalam segi mental dan parenting.
Tak lama kemudian, Keenan kembali dengan dua kotak s**u coklat di genggamannya.
"Diabetes, Ken." Tegur Maureen yang sudah lelah dengan kebiasaan Keenan.
Menurut Maureen, Keenan terlalu banyak mengkonsumsi makanan dan minuman manis.
"Gapapa gue ada BPJS," Jawab Keenan asal lalu menyeruput salah satu s**u kotaknya.
Maureen mencibir sebal karena perkataannya selalu hanya dianggap angin lewat oleh Keenan. Cowok itu tidak pernah takut akan penyakit. ck ck ck
Setelah beberapa saat larut dalam pikiran mereka masing-masing, Keenan membuka suara,
"Ren, kenapa lo gak pacaran?"
"Karena gue masih mau main-main." Jawab Maureen tanpa menatap Keenan, "Kalo lo? kenapa gak pacaran?" tanya-nya balik.
"Karena lo masih mau main-main."
Kepala Maureen langsung menoleh kepada Keenan yang juga sedang menatapnya.
Cowok gila.