"Mau kamu apa sih Sat? Belum cukup kamu buat Bapak aku kepikiran sama lamaran kamu,sampai sampai beliau pergi ninggalin aku sama yang lainnya? Kamu stop jangan ganggu aku sama keluarga aku, please...." kata Meywinda marah. Suaranya yang tadi sempat keras membentak Satria kini melemah. Satria yang duduk diseberang sofa menatap nya tanpa ekspresi. Entah apa Meywinda tidak bisa membaca air mukanya. "Aku udah bilang kalau aku akan berjuang sampai dapatin kamu lagi" jawabnya. "Kamu bikin bonyok suami aku juga,kamu belum puas. Harusnya kalau kamu memang sayang sama aku,aku akan bahagia melihat aku dengan pilihan ku. Kita nggak ditakdirkan bersama Sat,sadar nggak sih. Kamu udah melangkah sejauh ini" dahi Satria mengernyit. "Suami kamu yang datang sama aku,tanya perihal kamu,aku jawab jujur.

