Tanpa perlu menolehkan kepala, penyusup itu tentunya tahu siapa si pemilik suara dan dia akan mati jika dia diam saja di sana. Bagaimanapun caranya dia harus lari dan pergi dari hadapan sang Tuan meskipun dia harus melukai pria itu. Tangan yang memegang pisau itu terkepal erat, menyakinkan diri untuk melukai sang tuan dengan satu atau dua sayatan di lengannya sebelum akhirnya kabur lewat jendela yang tadi dia buka. Namun begitu dia membalikkan tubuh dan hendak melakukan aksinya, tubuhnya terlebih dahulu roboh keatas lantai dengan posisi kepala terinjak oleh kaki berbalut sepatu berwarna merah hitam milik sang tuan dan pisau yang sebelumnya berada di tangan kanan pria itu terbuang jauh. "Kau berniat melukai saya? Berani sekali kau, hah?!" sentak Alex dengan suara menggelegar seiring den

