24. MENGHORMATI SEBUAH PERASAAN

1976 Kata

Genta masih duduk di atas ranjang sambil meminum s**u kocok yang dibuatkan Sherly sebelum berangkat ke sekolah. Cowok itu masih enggan untuk berangkat, setelah kejadian di sekolah, Genta merasa tidak ada yang menarik lagi. Hanya ada cemoohan dari beberapa mulut tanpa dosa. Dia tidak mau menyalahkan, tapi tidak pula membenarkan. Menenangkan diri adalah pilihannya untuk saat ini. Tanpa menyalahkan orang lain dan berusaha menerima keadaannya. Dinding kamarnya kosong, tidak ada lagi bingkai foto yang berjajar di sana. Momen-momen langka yang mereka abadikan telah sepenuhnya Genta lepaskan. Cowok itu sudah melepas semua foto kenangan bersama dua sahabatnya. Tentu saja masih Genta simpan. Hanya saja, dia tidak berniat untuk memasangnya kembali. Suara Bondan Prakoso menjadi soundtrack pagi ini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN