Duduk di kursi meja riasnya, Shani tampak melamun. Memandangi diri sendiri melalui pantulan kaca di depan nya. Fikiran nya terus menyangkut pada kejadian kemarin. Masih bertanya-tanya dalam hati, siapa wanita bercadar yang mengobrol begitu akrab dengan Afdhal?. Tatapan Afdhal terlihat begitu berbeda, saat mengobrol dengan perempuan itu. Mantan? Tidak mungkin, Afdhal tidak pernah pacaran. Bahkan, ia yakin kalau dirinya adalah cinta pertama pria itu. Ia menyibakkan rambut panjang nya ke belakang, menghela napas kasar dengan kesal. Matanya terlihat sedikit sembab karena semalaman ia tidak bisa tidur nyenyak karena terus memikirkan Afdhal. Masih, tidak rela jika pria itu bersama dengan wanita lain. Ia kembali termenung sejenak. Ia harus mengakui kalau perempuan bercadar itu memang pan

