Cio menghentikan mobil nya di pelantaran sebuah rumah sakit. Ia tidak memutuskan untuk langsung turun begitu mematikan mesin mobilnya. Memilih duduk diam sejenak, mencoba untuk menekan habis perasaan nya. Mencoba untuk menguatkan dirinya. Hatinya sudah lama hancur, dan ini sudah 4 tahun lebih. Namun, hidup nya yang pernah rusak karena hati nya patah. Kini telah terselamatkan, meski hati nya tidak terselamatkan. Huft. Ia menghembuskan napas kasarnya, kemudian menyemangati dirinya sendiri. "Loe bisa, Yo. Lakukan ini demi Ci Shani. Yang terpenting buat loe adalah melihat nya bahagia. Meski bukan sama Lo!". Katanya pada diri sendiri. Ia mengangguk mantap, dan kemudian langsung meraih buket bunga kesukaan Shani. Barulah ia memutuskan untuk turun. Dengan perasaan kalang kabut itu menyus

