Di depan ruang bersalin, kedua keluarga Afdhal dan Shani tengah gelisah menunggu. Raut wajah mereka jelas terlihat tidak baik-baik saja. Ibu dari Afdhal duduk dengan mata terpejam di kursi. Dengan bibir bergerak melafalkan zikir nya sembari jemari tangan bermain dengan tasbih. Dengan suara nyaris berbisik. Begitu juga dengan keluarga Shani. Opa dan Oma nya juga terlihat gelisah. Berdoa agar proses persalinan berjalan dengan lancar. Dari dalam samar-samar terdengar suara jeritan Shani. Sudah dua hari Shani berada di rumah sakit. Dan sehabis magrib Shani mengalami kontraksi. Ketuban nya pecah, lalu dokter langsung memerintahkan untuk di bawa keruang persalinan. Sang dokter sempat menyarankan untuk operasi. Namun, Shani tidak mau. Ia mau melahirkan secara normal. Afdhal tidak ingin me

