DUA PULUH EMPAT

1806 Kata

"Dhal, " panggil Shani menatap lekat dengan air mata. Ia menggeleng kepala atas semua pertanyaan Afdhal yang sama sekali tidak terlintas di kepalanya. Saat ini ia hanya ingin satu hal. Ia ingin ikut memperbaiki nya. "Mau gak, malam ini tidur meluk aku.". Afdhal terdiam sejenak. Memastikan kalau kuping nya tidak salah dengar. Matanya menatap Shani dengan lekat yang juga tengah menatapnya dengan memohon. Membuatnya langsung beranjak ke sisi Shani. Jemarinya mengusap sisa air mata di ujung mata, ia merebahkan diri di samping istrinya. Dengan perlahan, Shani langsung beringsut dalam pelukkan suami nya. "Apa anak ku, pengen peluk papah nya?". Tanya Afdhal hati-hati. Atau tepat nya ia sedang memastikan sesuatu, agar ia tidak terlalu berharap yang nanti akan kembali membuatnya kecewa. "Hm"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN