Tamu mulai berdatangan. Ini juga kali pertama mereka ke rumah baru Elang. Suasana hangat terasa kental di antara obrolan seru dan tawa mereka. Naresh dan Luna sumringah menerima para sahabat juga kerabatnya. Elang sudah mulai gugup dari tadi. Sesekali menoleh ke pelaminan. Deg-degan membayangkan nanti duduk di meja depan sana, menghadap penghulu mengikrarkan kabulnya untuk menjadikan Nara istrinya. Dulu dia juga ikut menertawakan para sepupunya, karena nervous menjelang ijab kabul. Kan hanya kalimat pendek, apa yang harus digugupi? Sekarang dia merasakan sendiri bagaimana rasanya di posisi itu. Emir datang. Tergelak gedek dengan kelakuan temannya yang di luar prediksi. Dulu saat dikenalkan ke Dikta, Elang terang-terangan menunjukkan rasa tidak sukanya. Makanya ketika masih di Jerman, mer

