Berawal dari Zael.Siswi SMA yang cantik dan pintar namun tidak populer.Dia tidak dikenal banyak anak di sekolah,mungkin hanya teman sekelasnya saja.Itu karena Zael sangat pemalu dan hanya suka menghabiskan waktu istirahat di kelas.
"El.....Mau dong!"
Kata Aries teman Zael yang begitu bucin bucin.
"Apa?"
Jawab Zael singkat dengan masih membaca buku pelajaran dihadapannya.
"Ayoklah!Kamu terlalu serius deh!Hidup itu harus diimbangi El,ya mau ya!"
Bujuk Aries
"Kalau engga serius mau sukses nya gimana?"
"Gini deh coba kamu bayangin kalau semua usahamu gagal terus kamu engga punya siapa-siapa buat cerita.Gimana?"
"Kamu mendo'akan ya!"
"Engga,cuma bayangin aja gimana!"
"Sulit sih"
Jawab Zael sambil menutup bukunya
"Makanya kamu harus sedikit mengenal cinta,cinta kan engga melulu pacaran dan yang hitu-gitu kayak aku."
"Terus gimana?itu kan ga terlalu penting untuk kita sekarang!"
Jawab Zael sambil keluar kelas untuk menuju ke toilet
"Itu anak keras banget!Aku cuma pengen bantu dia,apa salahnya sih?"
Gumam Aries dalam hati
Zaelenuju toilet,setelah dari toilet dia tidak sengaja tertabrak seorang anak laki-laki kelas sebelah hingga jatuh.Tapi anak itu tidak mengucapkan sepatah kata pun.Bahkan anak itu langsung meninggalkan Zael begitu saja.Zael bangun dan berjalan menuju ke dalam kelas.
"El!tanganmu kenpa?"
"Mana?enggapapa kok"
"Berdarah loh!Yuk ke UKS dulu!"
"Engga usah habis ini masuk"
"Ya tapi itu nanti infeksi"
"Gapapa kok"
Tak selang lama ada siswa laki-laki sekelas bernama Rafly,dia memberikan handsaplas kepada Zael.Rafly sudah lama mengagumi Zael,tapi dia tidak ingin mengungkapkannya.
"Ini!"
Kata Rafly sambil mengulurkan tangannya
"Engga usah,makasih"
Jawab Zael dengan sungkan
"Nanti infeksi,coba aku lihat"
"Ini enggapapa kok! cuma kecil"
Jawab Zael sambil menunjukkan luka dilengan tangan kanannya
Rafly seketika langsung melepas bungkus handsaplasnya lalu menambal luka Zael.Rafly sangat gugup sehingga dia terlihat sangat pucat.
"Sudah"
"Ehh..makasih.Kamu sakit?kok mukamu pucet?"
"Sama-sama.Engga kok"
"Beneran engga?"
"Iya,aku kesana dulu ya habis ini masuk"
"Iya,makasih ya"
"Iya"
Aries yang sedaritadi hanya memperhatikan mereka berdua dengan wajah tersenyum.
"Ahhemm..apa itu tadi ya"
"Hah apa?"
"Yang katanya engga mau tau.Eh malah ternyata udah bisa"
"Apa sih Res?"
"Itu tadi.Hayi jangan-jangan"
Gida Aries
"Engga usah mikir yang aneh-aneh ya!"
"Kamu ngalahin aku!"
"Ngalahin apa?"
"Buktinya kamu ada yang ndeketin!"
"Si Rafly kan cuma mau nolongin aku"
"Terus tadi aku yang mau nolongin kamu ga boleh masa dia boleh"
"Engga gitu"
"Udah ah aku marah"
"Jangan gitu,kamu sensitif banget deh!"
"Engga kok,aku seneng"
Jawab Aries menggoda
"Udahlah gurunya udah masuk tuh.Shutt...belajar!"
Setelah pulang sekolah Zael dan Aries pulang bersama.Namun saat ditengah jalan Zael melihat anak laki-laki yang tadi menabraknyabersama sekelompok anak lainnya.Dia terus bertanya pada Aries.
"Aries!itu siapa sih?"
"Yang mana?Itu?Itu?Itu?apa yang mana?
Jawab Aries sambil menunjuk satu persatu anak yang ada di sana
"Itu yang pake jaket"
"Jaket yang mana?"
"Itu tuh"
Jawab Zael menunjuk ke arah Zii yang tadi menabrkanya
"Oh itu kan anak kelas 12 namana Zii.Kenapa sih?"
"Ohh engga,enggapap kok"
"Suka?"
"Engga!ga sopan gitu"
"Ga sopan gimana?kok kamu tau?"
"Ya gitu,keliatan"
"Kok kamu tau sih,peramal ya?"
"Udah lah burun pulang yuk!"
Sesampainya di tengah jalan tiba-tiba Aries dijemput oleh kakaknya.Karena terburu-buru dan sangat penting Zael ditinggal.Tak selang beberapa waktu,ada segerombol preman yang sedang mengincar Zael.Mereka ingin merampok dan berbuat tidak-tidak kepada Zael.Zael sanagat ketakutan,dia berteriak sangat kencang.Beruntungnya datang Zii.
"Tolongggg!Tolonggg....!"
Seru Zael
"Diam,kalau kamu tidak diam akan kami bunuh!"
Ancam salah satu preman
"Serahkan semua barang berhaargamu!Cepat!"
Ucap preman lainnya
"Nggak!"
Seru Zael sambil memeluk tasnya
Preman itu terua mendesak Zael,namun tak lama kemudian datang Zii.
"Mau apa kalian?"
Seru Zii dengan suara lantang dan berdiri didepan Zael
"Jangan macam-macam ya!"
"Kamu siapa, jangan ikut campur!"
"Kenapa ga suka?"
"Macam-macam ini anak!"
Akhirnya terjadilah perkelahian antara Zii dengan segerombol pereman.Dan akhirnya Zii menang tanpa luka sedikitpun.Melihat Zii baik-baik saja Zael tenang karena mereka selamat.
"Makasih!"
Ucap Zael kepada Zii dengan dingin sambil beranjak meninggalkannya
"Makasih aja?Ga sopan banget!"
"Iya aku ngga minta bantuanmu kan!"
"Belagu banget ya!ditolongin ga tau terimakasih!"
"Aku udah bilang makasih ya!"
"Itu aja ga cukup buat ngembaliin usahaku!"
"Terus?Kamu engga ikhlas nolonginnya?Pamrih!"
"Ngelunajak kamu ya!"
"Udah untung aku mau bilang makasih.Kamu gimana engga introspeksi udah nabrak orang bukanya nolongin apa minta maaf malah pergi gitu aja!"
"Apa urusannya sama kamu,orang yang aku tabrak aja diem"
"Kamu kira siapa sih yang kamu tabrak!"
"Lah ga tau"
"Aku!...lihat nih!"
kata Zael sambil menunjukan lukannya yang sudah ditutupi plaster
"Jadi kamu yang tadi di depan kelas!Lihat dong!"
"Ngga usah!Buat apa?"
"Ya kan aku engga tau kalau kamu kenapa-napa"
"Engga usah sok perhatian ya!aku engga butuh!"
"Ya maaf,dimaafin kan ya!Sebagai ganti maafnya aku anterin kamu pulang.Yuk!"
Tiba-tiba Rafly datang
"El..kamu kenapa masih disini?"
"Engga kok"
"Dia siapa?"
"Engga tau,aku engga kenal"
"Aku Zii"
"Rafly..."
"Ayok aku anterin!"
"Engga usha makasih aku bareng dia aja,Raf aku bsreng ya kita juga searah kan?"
"Iya yuk"
"Duluan ya Zii!"
"Ngga usah gitu ke dia!"
Zael meninggalkan Zii tanpa seoatah kata pun karena dia masih sangat kesal.Di tengah jalan Zael dan Rafly tidak berbucara apa-apa karena masih cangggung.Tak terasa mereka sudah sampai di depan rumah Zael.
"Mkasih Raf! Untung ada kamu kLU engga aku pasti masih sama anak ga sopan itu"
"Iya sama-sama"
"Mau mampir dulu,mau minum apa?"
"Engga usah aku langsung pualng aja,aku harus bantu ibuku"
"Ohh..oke makasih ya Raf!"
"Iya...sama-sama.Duluan ya,dahhh"
Ucap Rafly dengan melambaikan tangan
"Hati-hati sampai ketemu besok...Dahhh.."
Jawab Zael sambai melambaikan tangan juga
Zael langsung masuk ke dalam rumah dan bersih-bersih diri.Setelah itu dia makan dan belajar,namun saat belajar dia terus terpikirkan oleh Zii.
"Diaa..kayak beda ya.Lumayan sih sebenarnya.Ehh ngapain aku mikirin dia,astaga!"
Zael sanagt sensi namun dia spontan mengambil buku diarynya dan menulis sebuah kata-kata:
Dear Diary:
DIA...Sepeetinya menarik
Namun mengapa dia terlihat begitu nakal dan brutal.Sungguh aku tak ingin mengenalnya lagi!
Setelah itu Zael langsung tidur siang dan terbangun saat sore hari.Dia langsung mandi dan belajar.Malam harinya dia tidur pukul 21.00 dan dia bermimpi didatangi oleh seorang pangeran yang dia benci.