“Ra, makanannya di makan dong, jangan di lihatin aja.” tegur Jenny ketika mendapati Ara yang belum juga menyentuh makanannya sejak beberapa menit yang lalu. Ia terlihat masih mengusap dan memijat pelan dahinya yang masih terasa berdenyut. “Duh, kak aku ngga napsu makan banget. Perutku mual rasanya.”
“Itu karena kamu belum makan apapun hari ini. Ayo makan beberapa sendok saja. Atau mau aku suapin?” Ara tak menjawab dan malah menundukkan wajahnya. Jenny pun akhirnya mengambil alih piring Ara dan memutuskan untuk menyuapi Ara agar perutnya tetap terisi.
“Ara, buka mulutmu siap-siap pesawat kecil mau mendarat syuu~” Ara mendongak dan melirik Jenny dengan sinis. “Apaan sih Kak, aku bukan anak kecil.”
“Makanya makan sendiri, kalau ngga, mau nanti aku suapin gini. Mau?”
“Iya-iya aku makan
