Keesokan harinya, Ara terlihat baru saja mandi, ia tampak menuruni tangga seraya mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil ungunya. Kringg... Ponselnya yang berada di saku celananya berdering, ia pun menghentikan langkahnya lalu mengambil ponselnya dan mendapati kontak Resti, Mamanya Devan di sana. “Eh, Mamanya Kak Devan kenapa nelpon ya,” gumamnya lalu segera menjawab panggilan tersebut. “Halo Tante, selamat pagi.” “Halo Ra, maaf ya Tante ganggu kamu pagi-pagi begini.” Ara kembali melanjutkan langkahnya menuju ruang tamu lalu duduk di salah satu sofa dengan santai. “Ah, ngga kok Tan. Ada apa ya Tan?” “Ini, Tante mau minta izin sepertinya Devan tidak bisa pergi kerja hari ini karena dia demam.” “Apa! Kak Devan sakit Tan? Hm ... Sebenarnya hari ini aku ngga ada jadwal a

