*************
Tak terasa kini Kandungan Sienna memasuki ke trisemeter akhir,kata dokter dia diperkirakan akan melahirkan sekitar dua atau tiga hari lagi ,jadi sekarang keluarga huntara memutuskan untuk berangkat ke rumah sakit hari ini .
Dan benar saja ,setelah 3 hari kemudian Siennapun kini telah melahirkan seorang bayi laki-laki sesuai keinginan semua keluarga Huntara .
Terutama Samuel ,dia terlihat beda dari biasanya.Tatapan dingin dan setajam belati itu kini melembut selembut kapas.
Tatapan yang baru saja dia berikan ,tatapan seorang ayah pada jagoan pertamanya .
Segala sesuatu tentang bayi laki-laki itu di rayakan dengan meriah.
Kehadiran bayi itu layaknya anugrah yang paling berharga di keluarga Huntara .
Hingga ketika bayi itu sudah berusia 1 tahun ,semuanya berubah seketika saat mereka tau kalau bayi itu mempunyai kelainan pada matanya dan di perparah oleh rahim Sienna yang di ponis akan susah mempunyai anak lagi dan di perkirakan kemungkina akan hamil lagi hanya kurang dari 30% saja.
"Dia adalah kesalahan" Ujar ayah Samuel,Arga Huntara dengan sorot mata tajam penuh ketegasan .
"Aku tak mau menerima dia,dia tidak sempurna .Buang dia ,kalau perlu lenyapkan dia.Dia akan membuat bencana untuk keluarga Huntara ." Lanjutnya lagi.
" Bunuh anak itu atau semua hak atas nama Huntara tak lagi akan kamu dapatkan."
Samuel tak akan pernah mengorbankan darah dagingnya , dia memang belum mencintai istrinya tapi dia menyayangi keduanya .
"Baiklah kalau seperti itu .Aku bukan manusia kejam dan pemuja kesempurnaan seperti kalian yang bahkan tega ingin menghilangkan nyawa bayi yang tak berdosa." Ujar Samuel sambil menatap tajam semua satu persatu wajah para Huntara itu dan menggenggam erat tangan Sienna yang ketakutan dan bingung .
"Huh...ya sudah .Tunggu apa lagi ,sekarang angkat kaki dari sini .Bawa semua benalu tak bergunamu dan jangan harap Huntara akan menerima orang-orang cacat itu di kediaman ini ,sampai kapanpun." Sahut Arga .
Lalu dengan mantap Samuel membawa keluarga kecilnya untuk pergi dari sana.
Tak sampai disitu ,keluarga Sienna pun meminta agar mereka bercerai .
Ayahnya menjemput Sienna dari apartemen mereka dan Sienna sendiri hanya pasrah karena ayahnya itu mengancamnya kalau dia akan merusak karir modeling Sienna.
Sienna tidak bisa membiarkan itu terjadi,karier yang dengan susah payah dia bangun sedari kecil hancur begitu saja .
Setelah selesai mengemas barang-barangnya ,Sienna pun dengan segera akan pergi dari apartement itu .
Samuel hanya diam memperhatikan setiap gerak gerik sang istri , dia tau kalau Sienna sendiripun ternyata tak menginginkan putra mereka dan hanya memikirkan karir dan uang.
Bukankah itu sudah sangat jelas sedari awal .Sehingga utuk apa lagi dia bertahan di sisi Samuel .
Dia pikir Samuel tanpa Huntara bukan lagi siapa-siapa .Namun nyatanya salah besar ,tanpa dia dan bahkan keluarganya ketahui kalau Samuel sudah menyiapkan semuanya ,baik itu perusahaan dan aset pribadinya .
"Baiklah jika itu pilihanmu ,tapi aku harap kamu tidak melupakan anak ini ." Ujar Samuel .
"Aku tak janji ." Balas Sienna .
Sesudah mengatakan itu dengan segera Siennapun pergi dari sana.
Samuel lagi-lagi hanya bisa diam ,dan setelah itu dia berjalan pelan menuju ruang kerjanya .
Setelah ini ,Samuel menjadi pribadi yang lebih dari sebelumnya .Dia tak tebang pilih untuk bersikap dingin ,bahkan dia mendidik putranya itu sendiri dengan kemampuan yang dia bisa tanpa campur tangan siapapun ,hingga datanglah sang adik sepupunya membantu Samuel .Dia satu-satunya keluarga Samuel yang masih di percaya olehnya.
Tak terasa 4 tahun telah berlalu,Samuel menghisap batang roko yang berada di sela jari tangannya.
Kepulan asap yang keluar dari mulutnya mulai mengudara ,menyatu dengan langit kemerahan pada pagi ini .
Pria 32 tahun itu lantas memejamkan matanya ,memilih untuk melewatkan keindahan ciptaan tuhan dan malah bergelut dengan pikirannya sendiri.
Dia jentikan rokonya dalam satu gerakan lalu putung roko itu pun berterbangan terbawa angin pagi di kota jakarta .
"Dia adalah kesalahan"
"Aku tak mau menerima dia"
"Dia tidak sempurna "
"Buang dia "
"Lenyapkan dia"
"Dia bencana "
Samuel menghela napasnya berat ,seolah berusaha mengeluarkan kalimat kalimat yang berkelebatan di pikirannya lewat hembusan napasnya itu.
TIba-tiba terdengar samar samar suara dari arah belakangnya .
Ia membawa dirinya masuk ,melangkahkan kakinya mendekat ke arah ranjan king size dengan bantal dan sprey dark grey miliknya.
Lebih tepatnya mendekat kearah seorang anak laki laki berusia 4 tahun yang terbungkus onesi gucci berwarna putih yg tengah terbaring di sana .
" Wake up boy " ujar samuel dengan suara rendah tepat di telinga anak itu.
Anak itu membuka matanya.
" Daddy " ucapnya dengan suara khas anak anak baru bangun tidur .
"Hm.." balas Samuel sambil mengangkat tubuh anaknya itu dan sontak si anak mengalungkan tangannya dileher ayahnya itu .
"Where we go ,daddy?" Tanya nya saat sah ayah membawanya pergi .
Samuel tak menjawab,ia menggendong kembali sang anak melangkahkan kakinya keluar dari kamar .
Samuel menghentikan langkahnya tepat ketika dia melihat seorang wanita bertubuh mungil dengan rambut pirang masuk ke apartementnya .
"Siapa yang datang daddy ?" Tanya anak itu saat dia mendengar ada seseorang yg datang menghampiri mereka .
"Sam, kau harus tau ,aku ketemu Sienna semalam di club " ujar si wanita itu menggebu gebu lalu duduk di sofa ruang tamu .
"Aunty...Dady aku mau sama aunty "
Samuel menoleh ke arah anak nya yang merengek ingin ke perempuan bernama michel yang dia sebut aunty itu.
Samuelpun menghampiri perempuan bernama Celine itu memberikan sang anak padanya.
"Do you miss me,hem ?" Ujar Celine sambil menciumi pipi tembem keponakannya itu .
"Eung " balas si anak singkat membuat Celine terkekeh senang mendengar jawaban dari keponakannya itu.
"So , apa yg akan kamu mau katakan lagi padaku ?"
"Dia ada di club rainbow peach semalam " jelas Celine menyebut salah satu club milik kembarannya.
"Ya terus ?" Tanya heran Samuel.
"Ini udah 4 tahun loh ,kamu gak ada niatan buat mempertemukan nick dengan Sienna ,sebelum dia jadi istri orang "
Samuel hanya terdiam ,matanya mencoba fokus agar tidak terlihat seperti memikirkan sesuatu ,padahal nyatanya saraf otoknya sedang berkecamuk menanyakan semua tentang ingatannya terhadap sang mantan istri .
"Maybe .Nick.... you wanna see ?"
Celine terdiam sebentar
"Maksudku ,may be Nick wanna meet his momy ..."
Samuel menghela napasnya berat, ia mencoba melepaskan beban berat yang membuat sesak dadanya lalu melenggang pergi .
"Jangan bahas itu lagi.Karena bagiku ,kamu sudah cukup untuk jadi ibunya"
Celine merollingkan matanya jengah .
"Aku Aunty-nya bukan ibunya!"
"Kamu mau aku nikahin ?"
"You Crazy " teriak Celine berbarengan dengan pintu apartemen yang ditutup
TBC........