**************
Setelah menempuh perjalanan hampir 30 menit, akhirnya Sienna sampai juga di tempat tujuannya.
"Kita sekarang di mana, Aunty? Apa sekarang kita ada di tempat yang jauh?" tanya Nick ketika dia merasa berada dalam gendongan Sienna lagi.
Nick menduga sekarang mereka berada di tempat yang sangat jauh dari rumahnya karena ia tadi sempat tertidur dan bangun lagi di tengah perjalanan.
"Sstt," bisik Sienna sambil membenahi topi dan masker yang dipakainya, lalu dia berjalan cepat menuju pintu di salah satu rumah yang penuh dengan pepohonan di sekitarnya.
Tanpa mengetuk pintu kayu berwarna cokelat itu, Sienna langsung masuk ke dalam rumah setelah memastikan tak ada paparazzi yang mengikutinya.
Setelah berada di dalam, Sienna menghela napas lega.
Dia lepaskan topi dan maskernya, lalu menyimpannya di meja ruang tamu, kemudian mendudukkan Nick di sofa.
Selagi tangannya membenahi baju Nick yang sedikit berantakan, Sienna memperhatikan sekeliling dan tak menemukan tanda-tanda adanya kehidupan di sini. Padahal, pintu rumah ini tak terkunci.
"Rena... Renata..." teriak Sienna memanggil sang pemilik rumah yang merupakan sahabat sekaligus managernya.
"Iya, sebentar..."
Terdengar jawaban dan suara langkah kaki mendekat dari lantai dua rumah kayu yang sangat nyaman ini.
"Heh... lo kemana aja dua hari menghilang? Sampai gue diteror Malik melulu tiap..." Renata langsung menghentikan langkahnya juga perkataannya ketika melihat bocah yang tengah menghabiskan botol susunya yang hanya tinggal setengah lagi.
"Ren... Ren..." heboh Sienna seraya memegang kedua tangan Renata yang sudah berada di hadapannya itu, lalu menggoyang-goyangkannya senang.
"Lo nyulik anak siapa, anjir? Tapi kok mukanya agak mirip sama lo? Apa jangan-jangan dia...?" tanya Renata sambil menatap Nick, namun sama Sienna dipaksa menolehkan lagi kepala Renata buat lihat ke arah dia.
"It doesn't matter who he is. Yang paling penting, gue sekarang jadi model SH, Ren," pekik Sienna bahagia sambil menggoyang-goyangkan badan sahabatnya itu.
"Oh... SH ?"
"Iya."
"HAH...SH ? SOARING HIGH AIRLINE ?"
"Budek lo, ah," kesal Sienna sambil meraup muka Renata yang berekspresi berlebihan.
"Enggak, enggak. Gak bisa, gak bisa, gak bisa. Batalin, pokoknya lo harus BA-TA-LIN," respons Renata tak percaya atas apa yang dikatakan Sienna barusan.
"Loh... kok dibatalin sih? Ini SH, Ren. Salah satu maskapai penerbangan paling bagus milik Samuel Huntara . Mantannya gue yang paling handsome lho, Ren," jelas Sienna berbunga-bunga membayangkan betapa cemerlangnya nanti karier dan masa depannya jika dia menjadi model perusahaan besar tersebut.
Mungkin akan ada banyak yang bertanya, kenapa Sienna tidak jadi model sedari dia masih menjadi istrinya Samuel? Jawabannya tentu saja karena pria itu melarangnya untuk bekerja. Katanya, mereka berdua harus fokus pada program kehamilan agar Sienna segera hamil.
"Astaga, rumor kekerasan sama rumor lo putus dengan Malik aja masih jadi trending topic. Gak mungkinlah kalau agensi setuju kontrak lo sama SH. Lagian, gimana bisa coba SH bisa-bisanya milih lo yang masih terlibat rumor kayak gini? Pasti lo berulah lagi kan sama mantan suami lo? Inget, Malik udah serius mau nikahin lo dan lo harusnya sekarang juga udah harus serius sama hubungan lo. Kasihan Malik, kalau lo mainin dia terus, apalagi kalau dia tahu lo mainnya sama mantan suami lo si Samuel," cecar Renata dan mulai berjalan menuju dapur lagi, mengingat dia tadi sedang memasak sup.
"Tapi, Ren..." belum selesai Sienna berucap, tapi Renata sudah menyelanya.
"Gak tahu lah, pusing gue sama lo. Kurang apa sih, si Malik? Dia udah nawarin lo buat berhenti dari dunia entertainment dan nyuruh lo buat duduk manis aja di mansion sebagai istrinya, buat ngabisin duit dia juga boleh katanya. Tapi lo-nya malah nunda-nunda terus.
Gue tahu, ya, lo gak cinta sama Malik, tapi walau bagaimanapun lo juga harus nyiapin masa tua lo dan menurut gue Malik adalah orang yang tepat buat lo, gue rasa," ujar Renata.
"Kok lo jadi ngerembet ke mana-mana sih, Ren? Iya, gue emang bakalan nikah sama Malik. Justru gue tahu bakalan happy ending sama Malik, jadi gak papa dong kalau gue main-main dikit lagi? Lagian, hasil gue main-main sama Samuel itu luar biasa, Ren. Bayangin coba, ini tuh SOARING HIGH AIRLINE,Ren! Bayangin gue bakalan sepopuler apa jadinya!"
Renata menghela napasnya sambil mematikan kompor listrik di depannya.
"Terus gimana sama agensi?"
"Ehm... ehm... let me introduce myself," Sienna menyalami Renata, membuat yang disalami hanya memandang Sienna aneh.
"Kenali, Sienna Hanisya. Model SH AIRLINE dari agensi MJ. ENTERTAINMENT," ujar Sienna dengan pongah.
"WHAT... gila lo!" pekik Renata sambil melepaskan genggaman tangan Sienna kaget.
"Parah lo! Lo apain Samuel sampai lo bisa sejauh ini? Lo kan bisa minta uang ke Malik kalau lo mau keluar dari agensi, gak perlu ke Samuel." lanjut Renata.
Sienna hanya berdecak melihat respons sahabatnya itu.
"Malik gak asik. Dia terlalu baik, gue kan juga butuh yang nakal dikit, Ren. Lo tahu kan gue kayak gimana, gue juga butuh main, Ren. Akhir-akhir ini Malik nempelin gue terus. Gue jadi agak bosan sama dia, tahu gak?" ujar Sienna.
Renata hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabat bobroknya ini.
"Kok gue bisa, ya, temenan sama lo sih ? Sekarang terserah lo deh. Tapi inget, karma is real."
"Karma apa lagi coba? Emang gak cukup kalau gue gak bisa hamil lagi?"
Lagi-lagi Renata cuma bisa menghela napasnya.
"Jadi lusa kita udah mulai sibuk lagi?"
"Iya. Sumpah gue gak sabar banget tahu, Ren. I mean, gue bakal jadi model SH Airline, Ren! Siapa coba yang sabar?" ujar Sienna yang kembali menggoyang-goyangkan tubuh Renata.
"Terus lo mau bilang apa sama Malik? Sama media? Mereka pasti curiga. Pasti masalah lagi deh. Mereka pasti nuduh lo yang enggak-enggak. Para media pasti nyebarin berita yang gak jelas," ujar Renata.
"Kalau masalah Malik gampang. Tinggal bilang kalau gue cuma manfaatin Samuel biar bisa jadi model SH aja. Dan untuk masalah netizen, I don't care what they say. Toh gue emang berbuat yang enggak-enggak sama mantan suami gue. Ya kalau itu emang berdampak buruk, yang rugi SH lah, bukan gue. Orang gue cuma minta dibebasin dari kontrak agensi gue, eh malah dijadiin model SH sama dia. Ya udah," balas Sienna.
"Oke lah, terserah lo aja." Renata memindahkan supnya yang sudah matang ke mangkuk putih.
"Gue minta dong, Ren, di mangkuk kecil aja."
"Ada brokolinya."
"Bukan buat gue."
"Eh, iya. Btw, itu anak kecil yang lo bawa anak siapa? Itu anak lo bukan? Nickolas kan namanya?" tanya Renata antusias.
"Anaknya Samuel," jawab Sienna. Dia mengambil mangkuk kecil lalu merampas sendok sayur di tangan Renata, memaksa sahabatnya itu bergeser hingga ia bisa mengambil supnya dengan leluasa.
"Anak Samuel yang sama siapa?" tanya Renata lagi.
"Ya sama gue lah. Sama siapa lagi emang?" jawab Sienna sarkas.
"Ya berarti Nick anak lo lah, oon" ujar Renata menyimpulkan.
"Cih... iya, iya, dia anak gue," balas Sienna sekenanya dengan wajah jengah .
Sienna beranjak dari dapur menghampiri Nick lagi yang masih duduk di sofa ruang tamu. Renata hanya mengikutinya sambil membawakan segelas air putih.
" Kalau gue yang jadi Nick ,ogah banget deh gue ngakuin dia ibu gue .Ibu macam apa modelan Sienna begitu .Huh...." gumam Renata .
Tbc...........