Suara ketukan di pintu dapur Arjuna Flame membuat udara yang tadinya tebal oleh elektris—dan aroma rosemary—langsung pecah. Dante tidak bergerak. Kana menahan napas. Dan ketukan itu datang lagi. “Chef? Lampu dapur masih nyala. Butuh bantuan?” Suara itu milik Theo—sous chef muda yang sering disepelekan Dante. Pria yang diam-diam suka mempelajari teknik Dante… dan diam-diam membenci sang maestro. Dante menoleh ke arah pintu seolah baru teringat dunia luar masih ada. “Tidak,” jawab Dante datar, dalam. “Pulang.” “Ba—baik, Chef.” Langkah menjauh. Keheningan kembali melingkupi ruangan. Dante baru kembali mengangkat wajahnya ke Kana setelah benar-benar yakin tak ada siapa pun di sekitar. “Lihat?” bisiknya, “bahkan suara ketukan kecil bisa membuatmu tegang.” “Tidak.” Kana menurunkan k

