LIMA PULUH (Korban)

1506 Kata

Langkah kaki yang berat memasuki rumah yang dihuni oleh Damian bersama dengan adik dan juga sang mama di sana. Begitu dia pulang saat bertemu dengan Fiona. Mamanya menyapanya. “Ada perkembangan?” “Ma, aku perlu ngomong sama, Dita. Mungkin nggak langsung cerai,” “Kenapa?” mamanya mulai penasaran dengan alasannya. Damian menggeleng, “Aku ada hal penting yang harus diomongkan sama dia, Ma. Jadi harap maklumi. Jangan ikut campur untuk urusan aku yang satu ini,” Mamanya mengangguk lalu Damian berpamitan untuk mandi. Cukup lama dia menunggu sampai istrinya pulang dan mandi. Malam itu dia tidur di kamarnya bersama dengan Dita. Entah ini mungkin akan menjadi pembicaraan yang akan serius dengan Dita. Dia tidur di samping istrinya, perlahan dia memeluk Dita dari belakang. “Kamu baik-ba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN