William baru saja tiba di kediaman Tuan Michael, ia kini juga sudah duduk, dan bertatap muka dengan istri rekan bisnisnya itu. Hubungan mereka saat ini dikenal sebagai menantu, dan juga mertua. Itu karena William masih belum tahu jika keluarga Tuan Michael sudah menipunya mentah-mentah. Pria itu berusaha menjaga tingkahnya, ia tak ingin orang tua dari istrinya memandang buruk, dan malah mengira ia sedang bertengkar dengan sang istri. “William, ada apa?” tanya istri Tuan Michael. Suaranya terdengar sangat lembut, mencerminkan seorang mertua yang begitu baik, dan juga menyayangi menantu serta anaknya. William menghela napas, ia kemudian menatap keadaan rumah besar nan mewah milik keluarga itu. Terlihat agak sepi, hanya ada beberapa pelayan yang sedang berlalu lalang sambil membawa barang

