Daniel yang sudah memerintahkan detektif untuk menyelidiki semua tentang Barbara kini sedang menikmati waktunya dengan baik. Semalaman dia terus menatap langit-langit ruangan, dan mengulas senyumannya.
Memikirkan masa depan yang menyenangkan ternyata sangat membantu dalam meringankan beban sehari-hari, dan ia rasa hal itu akan membuatnya merasa jauh lebih baik dalam menunggu hasil pekerjaan detektif suruhannya.
Ketika dia sedang berdiam diri, tiba-tiba saja seorang pelayan datang menghampirinya. “Maaf jika saya mengganggu waktu Anda, Tuan.”
“Tidak masalah, ada apa?” tanya Daniel.
“Tuan Muda menelepon dari sekolah,” balas sang pelayan.
Daniel yang mendengar hal itu hanya mengangguk, ia kemudian menengadahkan tangannya, dan sang pelayan segera memberikan telepon kepadanya. Tanpa menungg
