1

924 Kata
Violet selalu mengira ia akan menikah dengan seseorang yang ia cinta, tapi, pada akhirnya hidupnya berakhir begini. Di jalan yang bukan ia yang pilih. Meski memang ... sejak awal, ide untuk menikahi Darren—si pria diam misterius—itu tak pernah terdengar buruk di telinga Violet. Setidaknya, Nyonya Adriana dan Tuan Randy berbaik hati untuk mencarikan Violet suami yang kaya, tampan, dan keren. Darren memang tampak sempurna, tapi dia terus diam selama pesta pernikahan—diamnya hanya pada Violet, sebab dia berinteraksi dengan orang lain. Janji suci mereka terasa tak tulus dan Violet tahu, ada sesuatu di dalam dirinya yang merasa bahwa pernikahan ini terasa salah. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Sekarang, nama belakang Violet telah resmi berubah. Violetta Malferent. Entah bagaimana, Violet menyukainya. Meski lelaki yang menikah dengannya terasa sedingin es, tapi Violet ingin mengenalnya. Meski hubungan mereka terasa salah dan penuh pemaksaan, tapi Violet ingin bersikap baik sebagai istri. Dia ingin memainkan peran yang sempurna. Setidaknya, setelah ia menikah dan mengganti nama belakang, ia tak lagi terikat sepenuhnya dengan Nyonya Adriana dan Tuan Randy, bukan? Apakah sekarang Violet sudah bisa bebas dan menentukan jalannya sendiri? Apa sekarang dia bisa hidup normal dan tak dipaksa untuk tersenyum di saat ia ingin menangis? Violet ingin lebih menjadi manusia. Dan pernikahan ini ... mungkin adalah jawaban atas apa yang ia minta. "Kalian mau langsung ke apartemen?" Violet tersadar dari lamunan panjangnya ketika ia mendengar suara Kayla. Ballroom telah sepi. Pesta panjang yang membuat kaki serta bibir pegal akhirnya usai. Tepat seminggu setelah pertemuan terakhir, Violet benar-benar menikah. Segalanya berlangsung dengan begitu cepat, ia bahkan tak ikut andil dalam memilih gaun pengantin, padahal ... itu adalah hal yang paling ingin Violet lakukan ketika ia menikah. Namun, sepertinya ia harus mengubur dalam-dalam impian itu sekarang. Hari ini, ada begitu banyak orang yang datang dan 90%  dari mereka bukanlah seseorang yang Violet kenal. Ia tak punya banyak teman, hanya Angela yang diundang kemari—dan Angela ternyata mengenal keluarga Malferent, kabar ini baru Violet ketahui. Violet masih kuliah semester lima. Pernikahan ini memang tidak dirahasiakan, tapi ia memang tak mengundang mereka yang tak terlalu dekat. Omong-omong, hari ini Violet melihat Darren tersenyum. Meski sangat tipis, dia sangat menawan. Dia bahkan berbincang dengan beberapa orang—pemandangan yang nyaris tak pernah Violet dapati. Dia seolah memiliki dua sisi yang berlawanan dan yang menyedihkan, sisi dingin itu selalu muncul ketika ia bersama Violet. "Ya. Aku lelah." Darren menjawab. Suaranya terdengar sangat berat. "Terlalu sulit untuk terus menerus tersenyum." Kayla tertawa kecil. "Tapi kau melakukannya dengan hebat. Kau juga, Vio. Aku sangat bahagia ketika melihat kalian di atas panggung tadi. Begitu serasi." Violet hanya bisa tersenyum kecil, ia bingung mau respons apa, sedangkan Darren diam saja. Wajahnya itu tampak tak ada ekspresi sampai tiba-tiba ia berdiri. Ia terlihat kaget dan pandangan matanya lurus. Violet mengikuti arah pandang Darren, tapi dia tak menemukan apa pun, hanya ada pekerja-pekerja hotel yang sedang beberes. Apa yang Darren lihat? "Aku pergi sebentar." Darren hendak turun dari panggung, tapi tangannya dicekal oleh Teddy. "Jangan sekarang. Hari ini hari pernikahanmu, kau sudah gila, Nak?" Teddy berbisik pelan dengan tatapan tajam—seolah ia tahu apa yang Darren lihat dan apa yang lelaki itu ingin lakukan. Violet yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa terdiam sambil bertanya-tanya. Seluruh bagian dari pesta sudah diberesi kecuali panggung dan semua pernak-pernik yang ada di sini, mereka pun sekarang sudah harus pulang. "Aku sudah menikah, Pa. MENIKAH. Jadi, aku punya hak untuk menemui dia, kan?" Darren membalas tajam. Dia bahkan tak memedulikan Violet yang masih duduk di kursi pengantin dengan gaun yang melekat. Padahal perempuan itu cantik sekali, tapi ia sama sekali tak terlihat di mata Darren. "Setidaknya hargai istrimu, Darren. Kau baru menikah beberapa jam yang lalu dan sekarang kau mau menemui perempuan lain? Aku tak habis pikir kenapa ka—" "Kalian bilang aku bisa menemuinya dengan bebas bila aku melakukan apa yang kalian mau. Sekarang aku sud—" "Biarkan dia pergi, Ted." Darren baru mau meledak saat Kayla tiba-tiba memotong perkataannya. Ucapan tersebut membuat Teddy terkejut, Darren terdiam, dan Violet semakin kebingungan karena ia tak bisa mendengar percakapan itu. Keluarga Malferent sengaja memperkecil volume suara mereka. "Tapi, kembalilah malam ini, Darren. Violet istrimu dan aku harap kau tak kecewakan gadis baik itu. Dia tak bersalah, kau paham?" Darren tak menjawab. Dia pergi begitu saja  menuju ke arah di mana ia terkejut tadi, sedangkan Violet terus memandangi punggung lelaki itu tanpa bisa berbuat apa-apa. Dia merasa tak berdaya. "Darren ke mana, Ma?" Violet bertanya pelan ketika ekspresi wajah Kayla dan Teddy tampak berubah menjadi tak enak. Jangan tanyakan ke mana Nyonya Adriana dan Tuan Randy pergi karena mereka sudah pulang. Tujuan ia menikahi Violet dengan salah satu penerus perusahaan besar untuk memperluas relasi sudah terwujud dan sekarang ... mungkin Violet sudah dibuang dan tak dibutuhkan. Itu terasa bagus dan tak bagus di waktu yang bersamaan. "Dia ada urusan sedikit jadi sepertinya dia akan pulang terlambat." Kayla menjelaskan dengan ekspresi yang menunjukkan bahwa ia merasa bersalah, tapi, Violet masih tak paham betul tentang apa yang terjadi di sini. "Jadi, kami yang akan mengantarmu ke apartemen, Sayang." "Iya. Kau pulang dan bebersihlah, aku yakin kau lelah," kata Teddy menambahkan. Padahal Papa Darren itu jarang berbicara sebelumnya, tapi sekarang ia bahkan menambahkan perkataan istrinya. "Baiklah." Violet berdiri, ia masih tampak menawan dengan gaun pengantin dan semua hiasan yang ia pakai. Ia merasa bersyukur karena ia tak memiliki mertua yang galak seperti yang pernah ia tonton di film-film dan Violet tahu, kehidupan barunya telah dimulai sekarang. Kehidupan yang mungkin akan mengubah Violet sepenuhnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN