1

2181 Kata
Panas terik seharian ini yang menyengat bagi wilayah Jakarta cukup mengganggu Kayla, seorang gadis penyebar brosur yang sedang berada di dalam sebuah kostum badut Rillakuma. Kepalanya sudah berkunang dan tenggorokan nya sudah mengering. Apalagi orang-orang yang berlalu-lalang tak sedikit yang iseng mengerjainya. Memukul kepala badut tersebut hingga berputar seratus delapan puluh derajat. namun seperti biasanya Kayla tak bisa marah. Karena marahnya ia saat itu akan tetap dianggap lucu oleh orang-orang. Kepala badut itu melirik ke sana kemari sampai arah pandangnya jatuh pada sebuah bangku taman yang tak jauh dari tempat dia berdiri. Dengan hati-hati, Kayla melangkahkan kaki besarnya mendekati bangku dan duduk di sana. Bukannya tak berani duduk, hanya saja Kayla malas jika ketahuan bosnya. Kayla punya seorang Boss yang genitnya luar biasa. Selalu menggodanya saat bekerja bahkan nyaris membuatnya jengkel tak tertahankan. Karena itu, sebisa mungkin Kayla menghindar dari Boss tua bangkotan di tempat ia bekerja tersebut. Suara helaan nafas terdengar saat pantatnya sudah menyentuh dudukkan bangku yang terbuat dari semen tersebut. Sebelum membuka bagian kepalanya, si penggerak melirik ke sana kemari dulu untuk melihat situasi dan segera membukanya saat di lihat sudah aman. Kayla meletakkan kepala badutnya di samping ruang kosong bangku yang dia duduki. Sembari mengipas-ngipas wajahnya dengan tangan besar sang boneka yang tengah ia pakai, Kayla meraih botol air minum yang memang dia sediakan di dalam tas sandang kecil yang selalu dipakainya kemana-mana, mengambilnya lalu menyeruput air tersebut hingga menyisakan setengahnya saja. ***** Sang Fajar  sudah mulai menutup diri tugasnya dan berpindah kebelahan dunia yang lainnya, mengizinkan sang Bintang untuk menghibur manusia diwaktu itu terkhususnya manusia yang sedang galau seperti Andreas. Bertengkar lagi dengan sang ayah membuat Andreas sedikit muak dan berakhir dengan kaburnya dia dari rumah layaknya bocah SD yang tak dibelikan mainan kesukaan. Entahlah, padahal dia masih dua puluh delapan tahun tapi ayahnya sudah bersikeras ingin menjodohkannya dengan sang mantan pacar dulunya yang juga bekerja bersama Andreas di perusahaan saat ini. Walaupun mulutnya sudah berbusa mengatakan "aku bukan bujang tua yang jelek Yah. Jadi ayah tak perlu mencarikan jodoh untukku. Aku bisa mencarinya sendiri." Namun tetap tak didengarkan. Alhasil lagi-lagi ia memilih untuk kabur mencari udara segar di luar rumah dan berakhir di taman ini. Andreas merebahkan dirinya sambil melipat kedua tangan di atas kening sambil menatap langit malam yang sudah di penuhi bintang. Asik bermenung, tiba-tiba sebuah beruang besar langsung mengagetkannya. "Aiiisshh! Ngagetin aja sih Lo!" bentak Andreas sembari mengusap dadanya. Detak jantungnya masih berpacu karena kemunculan kepala beruang itu yang secara tiba-tiba di atas kepalanya. "Ngapain Lo?" bentak Andreas sambil mendudukkan dirinya. Namun bukannya menjawab, Andreas justru dibuat kebingungan dengan si beruang yang memberikan sebuah lembaran brosur lalu menunjuk salah satu restoran Jepang yang ada di ujung jalan sebelum lampu merah. "Lo nyuruh gue makan di sana?" tanya Andreas. Si beruang itupun mengangguk. "Gue nggak laper." Andreas kembali tidur namun tubuhnya seketika di tahan oleh tangan besar si beruang. "Mau apa sih Lo? Gue bilang gue nggak laper.!"kali Ini Andreas membentak si beruang cukup keras membuat gadis di dalamnya yang tak lain adalah Kayla langsung terkejut. Kayla yang dibentak, langsung menggerakkan tangannya seolah dia sedang marah sambil menghentak-hentakkan kakinya ke lantai trotoar. Dengan kesal dia langsung memukul Andreas gemas. Kayla menggerakkan tangannya seperti orang yang tengah menghapus air mata lalu menunjuk Andreas. "Lo berpikir gue lagi nangis?" Si beruang menggeleng. Lagi-lagi ia mencontohkan sebuah gerakan seperti orang yang sedang bersedih. "Bersedih?" tebak Andreas. Si beruang pun mengangguk antusias. "Gue baik-baik aja. Sana Lo." Kayla pun berkacak pinggang karena kesalnya. Dia melemparkan satu brosur lagi pada Andreas sebelum memutuskan meninggalkan tempat tersebut untuk melanjut pekerjaannya. Mengurus orang keras kepala seperti pria itu akan membuat Kayla sakit kepala. Andreas melihat kepergian si beruang tersebut dan sesekali menatap restoran yang tadi di tunjuknya. ***** Kayla baru saja pulang dari pekerjaannya menjadi badut lucu. Hari ini begitu melelahkan. Tubuhnya dipenuhi keringat. Namun lelah itu harus ia tahan. Karena malam hari ini ia kembali harus bekerja di sebuah Bar. Ia harus bekerja ekstra keras demi kelangsungan hidupnya yang sebatang kara. "Haaah. Capeknya." gumam Kayla sambil memijit tengkuknya yang terasa lelah. Sambil berjalan menuju kamar, Kayla memutar kepalanya kekanan dan kekiri secara bergantian bahkan sampai membuat tulang-tulang lehernya berbunyi. Ia harus mandi dan bersih-bersih. Baju seksi lagi? Iya. Lagi-lagi Kayla harus kembali memakai baju seksi itu. Dikatakan gadis baik-baik, mungkin bukan Kayla. Karena untuk hal berbau s*x, Kayla sudah pernah mencobanya walaupun bukan tahap membobol keperawanan. Tapi bagaimana nikmatnya Kayla sudah mencobanya. Kejadiannya terjadi sebulan yang lalu. Saat Kayla yang sungguh kehabisan uang menawarkan tubuhnya untuk disentuh oleh seorang pria yang mungkin sebaya dengannya. Karena wajah pria tersebut terlihat sangat muda. Singkat cerita, pria itu menyanggupi apa yang Kayla tawarkan. Mereka menyewa satu kamar untuk bermain. Tidak sampai pembobolan keperawanan, tapi Kayla mampu dibuat melayang oleh lidah sang pria yang menggelitiki klitorisnya gemas. Menekan-nekan daging kenyal nan sensitive itu dengan lembut membuat Kayla keluar beberapa kali. Tak cukup sampai di situ, Kayla juga diminta melakukan pemijitan pada kejantanan sang pria yang sudah menegang sempurna. Seolah menjiwai perannya, Kayla dengan telaten dan semangat memijit kejantanan sang pria bahkan sampai mengulumnya dan menghisap benda keras dan panjang itu kuat membuat si empunya merem-melek menahan nikmat. Itulah awal pertama Kayla mencicipi kejantanan lelaki. Rasanya sedikit aneh namun enak. Ia ketagihan dengan hal itu. Untung saja kejantanan pertama yang ia mainkan saat itu bersih dan wangi. Tak ada bau pesing seperti kenjantanan yang baru saja buang air kecil. Malah itu sangat kering dan nikmat. Haahh. Mengingat hal itu, Kayla malah menginginkannya lagi. Semoga saja pria itu ada di Bar. Karena setelah kejadian saling jilat itu, Kayla tak pernah lagi melihat si pria berkunjung ke sana. Kayla buru-buru menyudahi mandinya. Dengan tanpa busana, Kayla berjalan mengitari kamarnya. Memutari kasur guna men-cek ponselnya, lalu meletakkannya kembali dan dilanjutkan berjalan menuju walk in closet tempat baju-baju seksi dan pakaian kerjanya tergantung. Kayla mengambil satu baju yang memang terbuka bagian atasnya. Sedangkan untuk bawahan, Kayla memakai rok di bawah p****t sedikit. Namun tak cukup besar untuk menutupi gundukan montok tersebut. Mengingat Kayla yang memiliki tubuh tinggi, jadilan rok kerja yang sebenarnya sampai paha, jika dipakai oleh Kayla, hanya bisa menutupi sampai bawah bokongnya. Bahkan saat Kayla menungging, celana dalam gadis itu langsung terlihat. Kayla sudah rapi dan tampak sangat seksi dengan pakaian kerjanya. Melirik jam sekilas, Kayla segera berlari meraih ponselnya dan juga tas lalu berjalan keluar apartemen. Untuk kali ini Kayla menaiki taksi dulu karena motor kesayangannya sedang diperbaiki. selama perjalanan, ia selalu digoda supir taksi yang cukup membuat Kayla bergidik ngeri. Kan nggak lucu kalau nanti perawannya direbut. Sama bapak-bapak? Nggak mau dia. Sama cowok yang kemaren itu baru Kayla mau. Untung ketakutannya tak terjadi. Ia bahkan sampai ketempat kerjanya dengan selamat. Sambil berlari-lari kecil, Kayla bersenandung sambil menelusuri kamar ganti. Di sana ia meletakkan tasnya dan kembali lagi ke luar menemui beberapa rekannya yang tengah berbincang-bincang. "Enak nggak? Nikmat nggak?" tanya Tia si cewek hentai. (p***o) "Banget Ti. Kejantanan dia itu gede banget. Sesak milik gue jadinya. Lo tahu nggak sih, pas masuknya itu lho. Ya ampuuunn, penuh banget rasanya lubang gue." "Ya ampuun. Mau dong gue ditusukin juga. Udah lama nih lubang gue nggak kemasukan kejantanan seperti yang lo bilang tadi." seru Tia. Sedangkan Kayla hanya mendengar dengan seksama pembicaraan kedua rekannya tersebut. "Gue berharap malam ini dia beri gue kenikmatan lagi." "Kenikmatan apa?" Kedua wanita yang tengah bercakap itu langsung kaget. "Ya Ampun Kayla. Bisa nggak sih lo itu munculnya jangan kayak setan." bentak Tia. Namun Kayla yang dibentak hanya tertawa tak berdosa. "Apanya yang nikmat?" tanya Kayla kembali. Ia kepo dengan yang teman-temannya bicarakan. "Kejantanan berurat." bisik Dini sembari mendesah. Kayla membola seketika saat bisikan Dini membuat bulunya meremang. "Gila lo?" teriak Kayla. "Seriusan gue Kay. Kejantanannya itu nikmat banget Kay." "Siapa?" "Seorang pria. Ah gue berasa pengen diobok-obok lagi. Geli gue." seru Dini yang langsung ngacir menjauh. Dibelakang Dini, Tia juga ikut menyusul meninggalkan Kayla dengan segala hayalannya. Sepuluh menit berdiam, Kayla akhirnya memutuskan untuk mengambil alih pekerjaan untuk ruangan VVIP. "Ini di VIP satu ya." ucap Kemal pada Dini. "Dan ini VVIP. Lo yang anterin ya Kay." Kayla mengangguk mengiyakan. Setelah mengambil nampan berisi sebotol Wine dari Italia yang harganya sungguh fantastis itu, Kayla dengan segala kehati-hatiannya, berjalan cukup pelan menuju ruangan yang tadi Kemal maksud. Tak perlu mengetuk terlebih dahulu, Kayla segera menekan tombol password ruangan dan dalam hitungan detik, pintu itupun bergeser ke samping. Kayla masuk dengan hati-hati namun masih belum melihat apa yang sedang terjadi di ruangan itu sampai ia mendongak dan di sanalah ia seketika melongo tak percaya. Bagaimana tidak. Kini di depannya terpampang adegan tak senonoh. Seorang pria yang grrrr sangat tampan dengan seorang wanita penghibur yang Kayla tahu wanita tersebut bagian dari Bar ini. Tapi tunggu dulu, sepertinya Kayla merasa pernah bertemu pria itu, tapi dimana? Ia sungguh pelupa. Kayla kembali menatap ke depan nya. Mereka tengah melakukan o******x. Si pria masih belum sadar kalau Kayla ada dia sana. Ia sibuk mendongak ke atas dengan mulut terbuka dan mata terpejam menikmati setiap hisapan mulut si wanita pada kejantanannya yang sudah menegang sempurna. Kayla menggigit bibir bawahnya kuat saat melihat kejantanan yang wow besarnya menurutnya. Asik memandang ‘s*****a’ itu, Kayla dikagetkan dengan si wanita yang memanggilnya dengan bahasa isyarat. Wanita itu menggerakkan telunjuknya untuk meminta Kayla mendekat. Kayla menggeleng cepat, namun rasa penasarannya sungguh menghianati hatinya saat ini. Sekali lagi wanita itu meminta Kayla untuk mendekat. Dengan langkah pasti Kayla berjalan secara perlahan dan meletakkan Wine yang tadi di pegangnya di atas meja tanpa menimbulkan suara. Toh timbul suara pun, pria yang sedang keenakan itu tak akan tahu. Karena kini televisi besar di ruangan itu tengah memutar adegan dewasa yang sungguh panas. Walaupun ragu, Kayla akhirnya berjongkok di depan kejantanan berurat itu. Dilihatnya kini mulut sang wanita berganti dengan jemari lentik si wanita. "Mau coba?" tanya nya pada Kayla. Tanpa pikir panjang Kayla langsung menggeleng. Mana mungkin ia akan mencoba itu? Bisa dipecat ia dari sini. "Coba saja. Gue jamin enak kok." bisik wanita itu lagi. Kayla menggigit bibir bawahnya. Dia ingin menolak tapi setan dalam dirinya berteriak meminta untuk mencicipi. Entah sadar entah tidak, Kayla mengangguk membuat si wanita tersenyum. Sembari terus mengocok kejantanan itu, si wanita bergeser sedikit ke samping dan memberi akses untuk Kayla mendekat. Si wanita mengambil tangan Kayla dan mengarahkannya pada kejantanan yang sudah menegang sempurna tersebut. "Puasin dia." bisik wanita itu. Dengan perasaan campur aduk, Kayla akhirnya mengangguk. Ia menggenggam kejantanan yang ternyata tak bisa ia genggam semuanya itu. Sungguh ukuran yang fantastis. Bisik Kayla dalam hatinya. Setelah mengocoknya kuat sampai membuat si empunya mengeram nikmat, Kayla kini mencoba bermain dengan mulutnya. Ia penasaran bagaimana rasa si pria yang tengah mendesah ini. Tanpa pikir, Kayla langsung memasukkan kejantanan itu dalam mulutnya. "Aagghh.." desah sang pria. Pria itu merasakan kenikmatan yang sangat sangat nikmat. Ia tak pernah merasakan ini sebelumnya. Bahkan sejak tadi. Apa wanita yang berada di kejantanannya ini tengah mengeluarkan trik jitu.? "Aaghhh s**t! nikmat banget." racaunya. Si pria semakin mendongak saat ia merasakan kedutan di kejantanannya yang siap meledakkan ‘larva’ putih itu. "Hisap kuat sayang. Aku sudah tak tahan." racaunya. Dengan kuat Kayla menghisap dan beberapa detik kemudian cairan kental itu keluar sangat banyak. Tubuh si pria langsung bergetar hebat bahkan kejantanannya masih bersarang dalam mulut Kayla. "Sshhhh--aagghh.fuck so good.." racaunya terus. Kayla yang cemas langsung menelan cairan itu dan segera berdiri. Merapikan dirinya seolah ia baru saja datang. Saat membuka mata, si pria langsung kaget melihat kehadiran Kayla di samping meja. "Siapa Lo?" bentaknya kuat. "Saya pelayan Tuan. Mau mengantarkan minuman." jawab Kayla sesantai mungkin. Padahal jantungnya saat ini tengah dilanda gemuruh hebat. Apalagi tatapannya sesekali tertuju pada kejantanan si pria yang masih berdiri tegak. Pria itu berdiri dari baringnya dan langsung mendekati Kayla. Kayla terkejut bukan main. Apalagi cowok itu tengah menatapnya seksama. Tepatnya menatap bibir Kayla. "Cairan sperma." batin Pria itu saat melihat ada beberapa tetes cairan putih kental itu menempel di pipi dan pinggiran bibir Kayla serta di dagunya. Kayla yang panik seketika meminta izin untuk keluar. "Apa dia yang tadi mengoralku sampai o*****e sehebat itu?" tanya si pria. "Tepat sekali Andreas. Bagaimana mulutnya? Kau suka?" jawab si wanita. Seketika senyuman miring nan misterius terbit di bibir tebal Andreas. Ya, pria itu Andreas. Andreas sendiri tak menyangka akan mendapatkan service terbaik hari ini. Sangat baik. Andreas memasukkan kejantanannya yang sedikit mengecil ke dalam celana jeansnya dan menaikkan kembali resleting yang tadi dibuka oleh Anita si p*****r. "Siapa namanya?" tanyanya. "Kalau nggak salah namanya Kayla. Kenapa? Lo mau coba dia juga?" "Ide bagus." Anita mengangkat bahunya. "Terserah Lo sih. Setidaknya untuk beberapa hari gue bisa istirahat dulu. Capek gue tiap hari layanin nafsu gila Lo." rutuk Anita. "Kalau dia memuaskan, mungkin gue bebasin lo dalam beberapa saat. Tapi jika tak memuaskan, lo harus kembali layanin gue." jawab Andreas sekenanya. "Emang kenapa sih lo betah banget sama gue." "Meki lo enak. Makanya gue betah keluar masuk dalam lubang lo." "s****n!" umpat Anita. Wanita itu langsung memasang kembali pakaiannya dan langsung keluar dari ruangan tersebut. Sebelum keluar, Anita sempat meminta bayarannya ditransfer saja. "Kayla. Lo target gue selanjutnya." ucap Andreas dengan senyum yang tak sulit untuk mengartikan apa maksudnya *****.                                            
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN