*** Wajah Arka dipenuhi tanda tanya ketika mendapati sang sekretaris menyodorkan sebuah bekal makan siang setelah kembali dari jam makan siangnya. “Apa ini?” tanyanya sembari mengedikkan dagu ke arah bekal tersebut. Tisha terlihat malu-malu. Ia tampak sedikit gelisah untuk pertama kalinya. Padahal, selama ini yang perempuan itu lakukan adalah selalu mempermalukan diri sendiri. Tumben Arka mulai curiga pada sikapnya. “Makan siang untuk Bapak,” “Jangan salah paham, Pak! Saya hanya kasihan sama Bapak karena nggak sempat makan siang-siang gara-gara ngurusin kerjaan,” Buru-buru Tisha menambahkan. Bukannya tidak mengerti maksud dari ucapan Tisha, tetapi kenapa tiba-tiba sekretarisnya itu memberinya makan siang yang menjadi pertanyaan Arka. Ini tidak seperti biasanya meski Tisha mem

