Kelopak mata Adam sontak melebar, "denyut nadinya kembali?" lontarnya tak percaya. Eiran mengangguk lalu melepaskan tangan Elena, perlahan-lahan meletakkan tangan ramping itu ke sisi tubuh wanita itu. Adam memberi isyarat pada pria itu untuk mundur, dengan patuh Eiran menuruti ucapannya. Tak salah jika selama ini ia mempercayakan Elena ke tangan pria itu yang lebih dewasa dari mereka semua. Saat Eiran menjauh sedikit, Adam pun bergegas maju. Menjatuhkan bokongnya di pinggir ranjang kemudian meraih tangan Elena. "Elena Light, buka matamu." Tanpa seorang pun menduga ... tubuh Elena tiba-tiba bergetar. Dari pelan, lalu tak terkendali. Adam sangat terkejut. Kael menahan napas dengan mulut setengah terbuka. Lucen hanya mematung, tatapannya lurus ke wajah Elena. Eiran sendiri, sambil m

