Kemunculan Kai

889 Kata

"Iya, Pak," sahut Safira, sebelum itu dia mematikan kompor terlebih dahulu, baru kemudian datang menghampiri Januar. "Perlu apa, Pak?" tanyanya begitu berdiri di hadapan ayahnya yang duduk sambil menengadahkan kepala. "Buatin bapak kopi," titah Januar. "Iya, Pak." Safira kembali ke dapur, lalu bergegas membuatkan kopi. Setelah kopi tanpa gula itu siap, dia membawanya ke ruang tamu. "Kopinya, Pak." "Taruh aja di meja." Januar sama sekali tidak menatap anak perempuan satu-satunya itu. Efek minuman masih menguasai akalnya. Kepalanya juga masih agak berat dan pusing. "Safira ke dapur lagi, Pak." "Hmm." Safira kembali ke dapur untuk menyelesaikan masakannya. Dan kurang dari satu jam masakan telah siap dan tersaji di meja makan. Januar pun sudah terlihat segar setelah keluar dari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN